.

Mahasiswa Harvard, UC Berkeley, New York, Yale, Columbia, Michigan, Cornell, Demonstrasi untuk Solideritas dan Bela Palestina

 






NEW YORK – Aksi demonstrasi mahasiswa semakin meningkat di Amerika Serikat (AS) terkait perang Israel-Hamas. Mahasiswa Harvard, New York, Yale, Columbia, UC Berkeley, Michigan, Cornell dll, berdemonstrasi untuk Solideritas dan Bela Palestina.

Ratusan mahasiswa di New York, Harvard, Columbia, UC Berkeley, Cornell, Yale dll,  telah ditangkap aparat  setelah melakukan aksi  demo Bela Palestina. Cornell University menangkap 24 mahasiswa pengunjuk rasa pro-Palestina pada hari Kamis karena menolak meninggalkan gedung administrasi kampus dalam tindakan yang tampaknya merupakan tindakan keras pertama terhadap protes anti-Israel yang melanggar kebijakan sekolah.

Di New York ,  terjadi penangkapan mahasiswa pada Senin (22/4/2024) malam di kampus Universitas New York (NYU). Mahasiswa di banyak kampus di AS memprotes Israel dan solideritas bela Palestina.














Seperti dilansir Arabnews, Rabu (24/4/2024), berbagai  universitas paling bergengsi di Amerika telah diguncang protes dalam beberapa minggu terakhir ketika mahasiswa dan aktivis lainnya mengambil alih kampus dan mengganggu aktivitas kampus.

Demonstrasi ini terjadi di tengah perdebatan luas mengenai serangan Israel di Gaza, menyusul invasi mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina menyatakan sudah sebanyak 34.183 warga Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari ke-200 serangan mematikan Israel.

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina menyatakan sudah sebanyak 34.183 warga Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari ke-200 serangan mematikan Israel.





“Serangan yang sedang berlangsung sejak Oktober lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (23/4/2024).

Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza hingga menyebabkan 32 orang gugur dan 59 lainnya luka-luka saat tiba di rumah sakit.




“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kemenkes.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedikitnya 350 tenaga kesehatan juga terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak Israel mulai melancarkan agresi ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut pelapor khusus PBB.

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah gugur," ucap pelapor khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4). 

\





Dia menyatakan, jumlah korban jiwa tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

“Serangan yang sedang berlangsung sejak Oktober lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (23/4/2024).







Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza hingga menyebabkan 32 orang gugur dan 59 lainnya luka-luka saat tiba di rumah sakit.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kemenkes.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedikitnya 350 tenaga kesehatan juga terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak Israel mulai melancarkan agresi ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut pelapor khusus PBB.

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah gugur," ucap pelapor khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4).




Dia menyatakan, jumlah korban jiwa tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

Pusat-pusat pendidikan tinggi tersebut – Harvard, Yale, Columbia dan lainnya – sedang bergulat untuk mencapai kesepakatan antara mahasiswa yang menuntut hak kebebasan berpendapat dan pihak lain yang berpendapat bahwa kampus mendorong intimidasi dan ujaran kebencian.


Pada Selasa (23/4/2024), Departemen Kepolisian New York mengatakan kepada AFP bahwa 133 orang telah ditangkap di Universitas New York dan dibebaskan setelah diberikan panggilan pengadilan, sementara protes juga meningkat di Yale, Universitas Columbia dan kampus lainnya.

Ketika hari raya Paskah dimulai pada Senin (22/4/2024) malam, polisi mulai menahan para demonstran di sebuah perkemahan di Universitas New York yang sebelumnya menolak perintah untuk bubar.



Juru bicara Universitas New York mengatakan, keputusan untuk memanggil polisi dilakukan setelah pengunjuk rasa lainnya, yang banyak di antaranya tidak dianggap berafiliasi dengan Universitas New York, tiba-tiba melanggar penghalang yang didirikan di sekitar perkemahan.

Hal ini secara dramatis mengubah situasi, kata juru bicara tersebut dalam sebuah pernyataan di situs web kampus pada Senin (22/4/2024). Lalu terjadilah kekacauan dan beberapa insiden antisemit. 

“Mengingat hal di atas dan masalah keamanan yang ditimbulkan oleh pelanggaran tersebut, kami meminta bantuan dari NYPD. Polisi mendesak orang-orang yang berada di alun-alun untuk pergi dengan damai, namun akhirnya melakukan sejumlah penangkapan.”

Juru bicara tersebut mengatakan, pihaknya terus mendukung kebebasan berekspresi dan keselamatan mahasiswa. Namun, protes telah berkembang menjadi besar dan cukup mengganggu untuk menarik perhatian Presiden Joe Biden dan pemerintahannya.

“Kebencian anti-Semit di kampus-kampus tidak dapat diterima,” kata Menteri Pendidikan AS, Miguel Cardona memposting di akun X pada Selasa (23/4/2023), mengungkapkan keprihatinannya atas kerusuhan tersebut.

Protes dimulai pekan lalu di Universitas Columbia, juga di New York, dengan sekelompok besar demonstran mendirikan “Perkemahan Solidaritas Gaza” di halaman kampus. 

Namun lebih dari 100 pengunjuk rasa ditangkap setelah otoritas universitas memanggil polisi ke kampus Columbia pada Kamis (18/4/2024) lalu, sebuah tindakan yang tampaknya meningkatkan ketegangan dan memicu lebih banyak orang yang berpartisipasi pada akhir pekan.

Gambar-gambar di media sosial pada Senin (2/4/2024) malam menunjukkan mahasiswa Yahudi pro-Palestina memegang makanan seder tradisional di dalam area protes di kampus-kampus termasuk di Columbia.

Ada juga demonstrasi di MIT, Universitas Michigan, UC Berkeley dan Yale, di mana setidaknya 47 orang ditangkap pada Senin setelah menolak permintaan untuk membubarkan diri.

Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Palestina menyatakan sudah sebanyak 34.183 warga Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari ke-200 serangan mematikan Israel.

“Serangan yang sedang berlangsung sejak Oktober lalu juga telah melukai 77.143 warga Palestina,” demikian bunyi keterangan resmi Kementerian Kesehatan Palestina, Selasa (23/4/2024).

Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir Israel melakukan tiga pembantaian terhadap keluarga di seluruh Jalur Gaza hingga menyebabkan 32 orang gugur dan 59 lainnya luka-luka saat tiba di rumah sakit.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kemenkes.

Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

Sedikitnya 350 tenaga kesehatan juga terbunuh dan 520 lainnya terluka di Jalur Gaza sejak Israel mulai melancarkan agresi ke daerah tersebut pada 7 Oktober 2023, menurut pelapor khusus PBB.

"Kami mengetahui bahwa sekitar 520 tenaga medis terluka, serta 350 pekerja medis termasuk tenaga kesehatan lainnya, telah gugur," ucap pelapor khusus PBB untuk hak kesehatan Tlaleng Mofokeng dalam konferensi pers pada Senin (22/4).

Dia menyatakan, jumlah korban jiwa tersebut tidak termasuk sejumlah remaja Gaza yang berinisiatif membantu tenaga kesehatan di berbagai rumah sakit. Para remaja tersebut tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan.

Demo mahasiswa terkait perang Israel-Hamas meningkatkan ketegangan di kampus-kampus AS dan menyebabkan puluhan mahasiswa ditangkap di Universitas Yale. Demo mahasiswa juga terjadi di Universitas Columbia sehingga menyebabkan pengalihan perkuliahan secara online pada Senin.

Dilansir AFP, Selasa (23/4/2024), demo terjadi di Universitas Columbia dan juga menyebar ke kampus-kampus lain, termasuk MIT, New York University, University of Michigan dan Yale. Setidaknya 47 orang ditangkap pada hari Senin setelah menolak permintaan untuk membubarkan diri

"Universitas mengambil keputusan untuk menangkap orang-orang yang tidak mau meninggalkan alun-alun dengan mempertimbangkan keselamatan dan keamanan seluruh komunitas Yale dan mengizinkan semua anggota komunitas kami mengakses fasilitas universitas," kata universitas Ivy League dalam sebuah pernyataan

"Siswa yang ditangkap juga akan dirujuk untuk tindakan disipliner Yale, yang mencakup serangkaian sanksi, seperti teguran, masa percobaan, atau skorsing," sambung pernyataan itu.

Sementara itu di Universitas Columbia, sekelompok mahasiswa menggelar demo telah mendirikan "Perkemahan Solidaritas Gaza" di halaman rumput di Universitas Columbia. Beberapa mahasiswa Yahudi di institusi bergengsi di New York melaporkan intimidasi dan anti-Semitisme di tengah protes yang berlangsung selama berhari-hari.



Dalam surat terbukanya kepada komunitas universitas, Rektor Universitas Columbia Nemat Shafik mengatakan perlu adanya "pengaturan ulang".


"Selama beberapa hari terakhir, terlalu banyak contoh perilaku intimidasi dan pelecehan di kampus kita," ujarnya.


"Bahasa anti-Semit, seperti bahasa lain yang digunakan untuk menyakiti dan menakut-nakuti orang, tidak dapat diterima dan tindakan yang tepat akan dilakukan," kata Shafik.

"Untuk meredakan dendam dan memberi kita semua kesempatan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya, saya mengumumkan bahwa semua kelas akan diadakan secara virtual pada hari Senin," tambahnya.

Diketahui demonstran pro-Palestina memulai protes pekan lalu, menyerukan agar universitas tersebut melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang memiliki hubungan dengan Israel.



Lebih dari 100 demonstran dari mereka ditangkap setelah otoritas universitas memanggil polisi ke kampus swasta tersebut pada hari Kamis, sebuah tindakan yang tampaknya meningkatkan ketegangan dan memicu lebih banyak orang yang hadir pada akhir pekan.

Universitas telah menjadi fokus perdebatan budaya yang intens di Amerika Serikat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober dan respons militer Israel yang luar biasa terhadap serangan tersebut.


Baca artikel detiknews, "Kampus-kampus Top di AS Demo Pro-Palestina, Puluhan Mahasiswa Dicokok Polisi" selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-7305608/kampus-kampus-top-di-as-demo-pro-palestina-puluhan-mahasiswa-dicokok-polisi.

(berbagai sumber)

 

TERKINI$type=three$va=0$count=9$cate=0$snippet=hide$rm=0$comment=0$date=1$author=0

Nama

EKBIS,3353,ENGLISH,1368,FEED,35114,FOKUS,4390,GLOBAL,9056,HIBURAN,1957,HUKUM,3420,IPTEK,3812,NASIONAL,13490,OLAHRAGA,2087,OPINI,1269,POLITIK,3549,PROMOTE,4,RAGAM,9480,RELIGI,688,Z,30211,
ltr
item
Konfrontasi: Mahasiswa Harvard, UC Berkeley, New York, Yale, Columbia, Michigan, Cornell, Demonstrasi untuk Solideritas dan Bela Palestina
Mahasiswa Harvard, UC Berkeley, New York, Yale, Columbia, Michigan, Cornell, Demonstrasi untuk Solideritas dan Bela Palestina
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiI-ZsFGruCH_fruxPmUMD5GPgz-Zepe0cj_Vwng2u19hPK4gjW9RU4jla6Eu5_lkT7COD51pD6ZCIE9oXP1GNmeYXp6Phcyrhux0Htt2OI3AsBMCzzAjeVVbRFnEl28Jd1kev5Plek9GuRVyb912R8f3PDU-KenRstkrmk17wossTZ-ddCAlNHraYvJa6d
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiI-ZsFGruCH_fruxPmUMD5GPgz-Zepe0cj_Vwng2u19hPK4gjW9RU4jla6Eu5_lkT7COD51pD6ZCIE9oXP1GNmeYXp6Phcyrhux0Htt2OI3AsBMCzzAjeVVbRFnEl28Jd1kev5Plek9GuRVyb912R8f3PDU-KenRstkrmk17wossTZ-ddCAlNHraYvJa6d=s72-c
Konfrontasi
https://www.konfrontasi.com/2024/04/mahasiswa-harvard-new-york-yale.html
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/2024/04/mahasiswa-harvard-new-york-yale.html
true
7622946317735281371
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy