KONFRONTASI- Para aktivis LSM dan jurnalis di Manggarai melaporkan, beberapa orang warga Komodo diamankan oleh aparat keamanan hanya karena ingin menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka saat kedatangan Presiden Jokowi. Warga menolak pembangunan kawasan wisata Komodo yang sarat perampasan ruang hidup dan monopoli oleh kelompok bisnis.
Massa yang menggelar aksi unjuk rasa menolak apa yang mereka sebut sebagai monopolisi bisnis dan komersiasi Taman Nasional [TN] Komodo pada Senin, 18 Juli 2022 sempat menyinggung soal sikap Keuskupan Ruteng, yang menurut mereka seharusnya ikut menanggapi masalah itu sebagai wujud nyata upaya memperjuangkan pariwisata holistik yang menjadi jargon pastoralnya tahun ini.
Saat melintas di depan Gereja Katolik Paroki Roh Kudus dan Kevikepan Labuan Bajo dalam pawai dari Balai Taman Nasional Komodo menuju Kantor Bupati Manggarai Barat, massa yang terdiri dari pelaku wisata, pegiat konservasi dan perwakilan warga itu sempat berhenti dan melakukan orasi.
Aktivis dari Forum Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar) Rafael Todowela didatangi sepuluh anggota TNI dan Polri di rumahnya di Kecamatan Komodo, Labuan Bajo, NTT, pada Selasa (19/7) malam.
Rafael menyebut aparat tersebut datang untuk melarang Formapp melakukan aksi saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo pada Kamis (21/7).
(berbagaio sumber)