.

Prabowonomics: Makan Gratis yang di-Dramatisir dan Diributkan

 


Oleh Fuad Bawazier PhD, alumnus FE-UGM, meraih gelar  MA di Economic Institute Boulder Colorodo, AS dan Doktor Ekonomi di University of  Maryland, Amerika Serikat (AS)

      KONFRONTASI- Entah siapa yang mengorchestra, tiba tiba ada dana mengalir ke luar negeri akhir akhir ini sebesar USD1,1milyar yang diributkan di media. Di bumbui pula apalagi bila Menkeu Sri Mulyani jadi mundur sebagai Menteri Keuangan, tentulah ekonomi Indonesia akan terpuruk. 
Nampak betul ada yang menskenario berita berita ini karena dikaitkan dengan program Presiden terpilih, yakni Prabowo dengan makan siang gratis anak sekolah yang konon makan biaya maksimum Rp 450 trilyun. 


      Argumentasipun di lontarkan bahwa program itu akan memberatkan APBN, menambah defisit, menambah utang, atau menambah/ menaikkan tarif pajak.
Kalaupun ada yang lebih menonjol adalah kekuatiran pemerintah Indonesia bakalan gagal membayar bunga utangnya. Makanya asing melepas Surat Berharganya di Indonesia. Sementara ini jangan di pikirkan dulu utangnya yang jatuh tempo, sebab itu di bayar dengan utang baru. Hanya bunga saja yang jadi beban APBN. 

      Padahal sudah amat biasa dana asing keluar masuk Indonesia, seperti naik turunnya index saham, atau kurs rupiah. Tidak perlu di-dramatisir. Pemain asing di pasar uang dan pasar modal selalu saja mengejar keuntungan dan acapkali pula mengecoh dengan keluar masuk dana. 

      Bagaimana pun Prabowo akan tetap dan terikat disiplin anggaran. Prabowo akan meninjau dan melakukan realokasi anggaran. Banyak anggaran yang tidak tepat sasaran dan di korupsi. 

      Prabowo juga akan mengikuti kaidah kaidah penganggaran dengan memegang prinsip mencapai target target dengan biaya atau anggaran seefisien mungkin. Jadi apa yang di takutkan, kecuali ada agenda agenda  politik. 

      Dalam hal anggaran makan siang gratis yang dijadikan alasan larinya dana ke luar negeri, bukankah itu masih tahun depan ? 

Selain itu, tidak semua sekolah atau murid di Indonesia butuh atau berkenan di beri makan siang gratis. Tapi semua murid yang membutuhkan pasti akan memperoleh nya. 

      Anak anak  sekolah AlAzhar dan sekolah sekolah swasta lainnya, misalnya sekolah Katolik, saya yakın akan menolak sebab di sekolah sekolah tersebut justru ada problem obesitas bukan stunting. Orang tua murid juga belum tentu akan memberikan persetujuannya anaknya di beri makan di sekolah. Itulah sekedar beberapa contoh saja dari penghematan biaya makan siang gratis. Mungkin pula masing-masing  komite sekolah yang akan di beri tugas menangani makan siang gratis ini seperti di beberapa negara yang lain. Atau akan di beri penugasan sesuai kewenangan nya yaitu sekolah dasar dan SMP kepada pemerintah kabupaten/kota sedangkan sekolah SMA adalah tanggung jawab pemerintah propinsi. Bisa juga komite komite sekolah masing2 ingin ikut berkontribusi dan ikut menangani program makan siang gratis ini. Bukankah sudah menjadi kebiasaan di Indonesia komite sekolah selalu ber parti sıpası dalam kegiatan sekolah. 

Di Indonesia ini lebih banyak sekolah swasta dari pada sekolah negeri. Pokoknya masih banyak hal yang harus didalami sehingga target tetap tercapai tetapi dengan anggaran yang sekecil mungkin. Tetapi sebagai calon presiden, dalam berkampanye, tidak mungkin atau tidak taktis bila harus di rinci. Itulah sekedar contoh. Dan tidak mungkin investor asing, apalagi investor “hot money”,  tidak mengetahui hal hal seperti ini.  Karena itu, tidaklah berlebihan bila dikatakan pelarian dana yang hanya USD1,1milyar telah dilebih lebihkan. Ingat Indonesia itu identik dengan perekonomian besar. 

Jakarta, 25/3/2024

* Fuad Bawazier PhD, mantan Menkeu,  kini Dewan Pembina Partai Gerindra





 

 

Nama

EKBIS,3306,ENGLISH,1334,FEED,34351,FOKUS,4329,GLOBAL,8916,HIBURAN,1922,HUKUM,3263,IPTEK,3755,NASIONAL,13322,OLAHRAGA,2047,OPINI,1250,POLITIK,3417,PROMOTE,4,RAGAM,9395,RELIGI,673,Z,29506,
ltr
item
Konfrontasi: Prabowonomics: Makan Gratis yang di-Dramatisir dan Diributkan
Prabowonomics: Makan Gratis yang di-Dramatisir dan Diributkan
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEivdGkW4VylCH02CxE1Jbu8Vf8BbqTMQFLu85UOYmF3EiyLFdwdRTcrakA0SUyOVQoIFhWDT5w-moyA371ha5i1f7X-g_e7j15NbjeoUmmMUBC2pX6u8pKkTfTo814wWeYAce5h1rYA_DaZ9LjDxAVzbe0C_r4YvYcxPntHW5Lmio6FeOqcfV6s2yyxw3Dy
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEivdGkW4VylCH02CxE1Jbu8Vf8BbqTMQFLu85UOYmF3EiyLFdwdRTcrakA0SUyOVQoIFhWDT5w-moyA371ha5i1f7X-g_e7j15NbjeoUmmMUBC2pX6u8pKkTfTo814wWeYAce5h1rYA_DaZ9LjDxAVzbe0C_r4YvYcxPntHW5Lmio6FeOqcfV6s2yyxw3Dy=s72-c
Konfrontasi
https://www.konfrontasi.com/2024/03/prabowonomics-makan-gratis-yang-di.html
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/2024/03/prabowonomics-makan-gratis-yang-di.html
true
7622946317735281371
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy