KONFRONTASI- Filsuf dan pakar politik, Rocky Gerung, meminta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mundur dari jabatan karena ia memilih diam di tengah kekacauan (kriminal) yang terjadi di kementeriannya.
Dalam kaitan ini, tokoh GMNI Indonesia Timur Nehemia Lawalata mendesak IMF/Bank Dunia tidak campur tangan melindungi/membentengi Menkeu Sri Mulyani karena Sri Mul terlibat skandal/kriminal kerah putih yang sangat kotor sebagaimana terlihat dalam kekacauan skandal pajak/kemenkeu Rp300 trilyun tsb.
''Dan juga Sri Mul dulu jadi Srikandi skandal Bank Century, kasus pajak Paulus Tumewu dan seterusnya itu,'' kata mantan sekretaris politik Prof Sumitro Djojohadikusumo itu.
"Sudah beberapa kali kita minta Sri Mulyani mundur karena Anda diam dari kekacauan (kriminal) ini," ujar Rocky dikutip dari akun YouTube-nya, Sabtu (11/3/2023).
Rocky mengatakan, data yang dibuka Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyebutkan bahwa adanya transaksi mencurigakan yang terjadi di Kemenkeu sebesar Rp300 triliun telah membuka mata masyarakat.
Menurut Filsuf jebolan FIB-UI itu, apabila seorang menteri tidak mengetahui kondisi tersebut, akan ada semakin banyak orang yang menganggap bahwa ia sedang menyembunyikan kasus tersebut.
"Kalau ada persaingan antara PPATK dan Kemenkeu, orang percaya pada PPATK. Jadi, Sri Mulyani nggak punya hak moral lagi untuk denial. Dia musti katakan, misalnya, hal seperti itu tidak bisa saya tangani lagi, dan konsekuensinya dia mundur. Bukan dengan mengatakan, 'Saya tidak tahu'. Bagaimana tidak tahu orang itu hal yang secara administrasi setiap hari harus dilaporkan irjen kepadanya," ujarnya.
Lanjutnya, karena kejadian tersebut, orang akan mengingat seorang Sri Mulyani sebagai orang yang memiliki integritas tinggi namun akhirnya dipatahkan karena adanya permainan kekuasaan.
"Sekali lagi, dia akan mengalami dilema itu. Orang yang dididik dalam keterbukaan informasi justru sekarang menyeludupkan banyak hal dengan memanipulasi moralnya melalui kalimat-kalimat yang sebetulnya isinya sudah tidak ada," tutupnya
