KONFRONTASI- Kita mendengar dari Youtube ihwal penegasan tokoh nasional DR Rizal Ramli (RR) yang bertekad jadi Pemimpin Bangsa/ Pemimpin Nasional, dan oleh sebab itu, jangan disalahpahmi bahwa RR musti jadi Presiden atau Wapres, melainkan dia bertekad sebagai Pemimpin (Leader) bangsa yang berpihak pada rakyat banyak. Jiwa dan semangatnya adalah melahirkan kembali spirit Soekarno-Hatta, dua proklamator paling teladan, bagi generasi muda. RR mendorong Anies Baswedan, Puan Maharani, Prabowo Subianto, dan sosok lainnya agar kembali kepada cita-cita Proklamasi 1945, kepada kepentingan rakyat banyak, bukan kepentingan Oligarki.
''Jika krisis ekonomi makin parah dan krisis moral-akhlak makin dalam, NKRI terancam disintegrasi, pecah, maka harus kita cegah sejak dini,'' kata Dr Herdi Sahrasad, dosen senior Universitas Paramadina, menirukan pesan ayahanda, mentor dan gurunya Ir Suko Sudarso, mantan Komandan Barisan Soekarno 1966 dan tokoh GMNI- ITB.
RR yang dekat dengan seniornya Ir Suko Sudarso yang kini masih dalam pemulihan kesehatan dari operasi bedah, bertekad jadi Pemimpin Nasional untuk mewujudkan kemajuan, keadilan sosial, kesejahteraan, dan kehebatan Indonesia. '"Salam hormat aya untuk Mas Suko, semoga cepat sembuh,'' kata RR.
Tekad RR itu mengundang simpati rakyat sebab rakyat sudah jenuh dengan para elite politik pembohong dan pencitraan yang lebay dan kosong makna. RR adalah tokoh bangsa yang rekam jejaknya mumpuni, sangat perduli dan komit memihak rakyat, sangat pantas memimpin bangsa kita karena kaya terobosan, kompetensi dan amanah serta berintegritas.'' Simak video RR ini
Demikian pandangan aktivis Gratia Wing Arta, mahasiswa pasca sarjana Sosiologi Unair Surabaya dan Direktur Lembaga Studi Sosial dan Strategi Umar Hamdani MA, kyai muda jebolan STF Driyarkara dan UIN Jakarta.
LINTAS GENERASI: Ir Suko Sudarso, Anies Baswedan, Herdi Sahrasad dan Rizal Ramli
Daniel Spanringga PhD, Prof Martin Van Bruinessen dan Wing Arta
Wing Arta menilai, parpol parpol gagal mensejahterakan rakyat karena para pemimpinnya tidak punya kompetensi dan integritas untuk memecahkan masalah bangsa, tidak mampu menurunkan harga-harga kebutuhan publik, tak mampu mengatasi krisis ekonomi dan krisis multidimensi serta mengatasi beban utang ribuan trilyun rupiah.
''RR diyakini Insya Allah mampu mengatasi masalah itu,'' ujar Wing Arta, aktivis dari nahdliyin di Unair. ''RR mewakafkan hidupnya untuk rakyat banyak agar keadilan sosial dan maslahat rakyat bisa diwujudkan,'' ujar Herdi Sahrasad, cucu kyai nahdliyin di Bagelen, Kedu.
Dialog di Kampus Paramadina: Ichsan Loulembah, Bursah Zarnubi Anies Baswedan,Herdi Sahrasad, Ipung
Akibat kegagalan parpol, kata Umar, kini elite parpol-parpol hanya jadi politisi dagang sapi, tranksaksional dan egois dalam menyongsong Pemilu/Pilpres ke depan dan terus berputar di retorika dan pencitraan belaka. ''RR mumpuni, ingin jadi Pemimpin Nasional untuk Perubahan agar NKRI lebih Baik, lebih Hebat. Jangan disalahpahami harus jadi Presiden atau Wapres,''ujar Umar.
''Tak ada parpol/elitenya yang konkrit dan hanya jual pencitraan demi ambisi kekuasaan, mereka meninggalkan rakyat, bahkan menindas rakyat, mendustai rakyat,'' ujar Umar, kyai muda nahdliyin.
‘’Jangan terulang 2014 & 2019 bagaikan ‘beli kucing dalam karung’ berlabel Trisakti & Kerakyatan, namun praktiknya justru Neoliberalisme dan Oligarkisme yang membajak demokrasi dan membajak hak-hak rakyat kita yang membuat rakyat malah sengsara dan tertindas senantiasa,’’ kata tokoh nasional Rizal Ramli (RR) yang merupakan keluarga besar Pesantren Tebu Ireng Jombang.
(Algar Ahluwalia & Hery Algama/berbagai sumber)
