KONFRONTASI- Koordinator Visi '98, Jim Lomen Sihombing mendukung pemeriksaan dugaan korupsi yang diajukan komponen masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, termasuk laporan yang dilayangkan aktivis '98 sekaligus Dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun.
"Karena apa yang dilakukan saudara Ubed adalah cerminan dari perjuangan Visi '98," ujar Jom Lomen dalam keterangan tertulis, Rabu (12/1).
Organisasinya, kata Jim Lomen, tidak memilah-milah terkait pelaku korupsi.
"Siapapun di republik ini apabila diduga terlibat korupsi harus diusut, termasuk korupsi PCR yang belakangn ini juga sudah diajukan ke KPK. Karena korupsi adalah musuh bersama seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Situasi ini, kata Jim Lomen, juga akan memperjelas posisi KPK, apakah tunduk kepada penguasa yang korup atau memang menjadi panglima pemberantasan korupsi.
Jim Lomen juga mengimbau agar para aktivis 98 yang masih genit menggunakan label 98 agar segera sadar
"Bahwa gerakan mahasiswa 98 adalah gerakan moral yang bertujuan menghancurkan korupsi, kolusi dan nepotisme di Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, Ubedilah Badrun melaporkan dua putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (10/1) seperti dilansir askara.co
Putra sulung dan putra bungsu Jokowi itu dilaporkan ke KPK lantaran dianggap melakukan penyelewengan melalui perusahaan yang mereka bangun.
"Ada dua, kan, yang membuat perusahaan gabungan, antara Gibran, Kaesang dan anaknya petinggi (perusahaan) SM ini, inisialnya AP," ungkap Ubed, sapaannya di Gedung KPK, Jakarta Selatan.
Menurut Ubed, dia menemukan adanya penerimaan dana penyertaan modal untuk perusahaan gabungan yang dibuat Gibran dan Kaesang.
Ubed menyebut perusahaan yang dibangun Gibran dan Kaesang itu mendapatkan dana mencapai miliaran rupiah.
"Itu bagi kami tanda tanya besar apakah seorang anak muda yang baru mendirikan perusahaan dengan mudah, mendapatkan penyertaan modal dengan angka yang cukup fantastis," kata Ubed. (kf/askara.co/sumber2)
