Search

Jangan Bongkar Aib Sesama!



SYARIAT menganjurkan untuk menyembunyikan aib seseorang dan melarang mencari-cari aib orang lain atau mencari-cari kekurangannya untuk disebarkan kepada publik.

Hal ini demi menjaga kehormatannya, mensucikan masyarakat dari kekejian dan cambukan, serta menjaga ikatan kasih sayang di antara kaum Muslimin.

Sayangnya, sebagian orang melanggar pendekatan ini dan berusaha untuk membuka rahasia orang lain dan melacak aib mereka, dan hal ini telah meningkat di zaman kita melalui banyak media dan media sosial.

Kita telah melihat di zaman kita siapa yang bunuh diri karena desas-desus yang tersebar tentang dirinya, atau karena publikasi foto-fotonya. Ironisnya terbukti setelah kematiannya bahwa itu hanyalah kebohongan dan kepalsuan belaka.

Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan merobek tirai seorang Muslim atau menelusuri auratnya untuk mengekspos dan mempermalukannya adalah salah satu dosa besar. Ibnu Ajar mengutip dalil hadits Nabi SAW berikut:

من ستر عورة أخيه المسلم ستر الله عورته يوم القيامة، ومن كشف عورة أخيه المسلم كشف الله عورته حتّى يفضحه بها في بيته

“Barangsiapa yang menutupi aurat saudaranya sesama Muslim, maka Allah akan menutupi auratnya pada hari kiamat, dan barangsiapa yang menyingkap aurat saudaranya sesama Muslim, maka Allah akan menyingkap auratnya hingga dia menyingkapnya di rumahnya sendiri.” (HR Muslim).

لأنّ كشف العورة، والافتضاح، فيه من الوعيد ما لا يخفى إن إفشاء العيوب سبب لفشوّ الفاحشة، وانتشار الفساد والعداوات

“Karena membuka aurat dan menampakkan aurat adalah hukuman yang tidak diragukan lagi. Pengungkapan aib merupakan sebab tersebarnya kecabulan, kerusakan dan permusuhan,” kata Ibnu Hajar menjelaskan.

Dalam kitab Syarh al-Arba’in al-Nawawiyah, Ibnu Rajab al-Hanbali, menjelaskan sebagai berikut:

من كان مستوراً لا يُعرف بشيء من المعاصي، فإذا وقعت منه هفوة أو زلة، فإنه لا يجوز هتكها ولا كشفها ولا التحدث بها؛ لأن ذلك غيبة محرمة، وهذا هو الذي ورد في النصوص،

وفي ذلك قال الله تعالى : {إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِيي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ}

والمراد بإشاعة الفاحشة على المؤمن فيما وقع منه واتُّهم به مما هو بريء منه.

قال بعض الوزراء الصالحين لبعض من يأمر بالمعروف: اجتهد أن تستر العصاة، فإن ظهور معاصيهم عيب في أهل الإسلام، وأولى الأمور ستر العيوب

.

ومثل هذا لو جاء تائبا نادماً وأقرّ بحد لم يفسره، لم يطلب منه أن يفسره ، بل يؤمر بأن يرجع ويستر نفسه، كما أمر النبي صلى الله عليه وسلم ماعزاً والغامدية،

وكما لم يستفسر الذي قال : أصبت حداً فأقمه عليّ، ومثل هذا لو أخذ بجريمته ولم يَبلغ الإمام ، فإنه يُشفع له حتى لا يبلغ الإمام ، وفي مثله جاء في الحديث عن النبي صلى الله عليه وسلم : أقيلوا ذوي الهيئات عثراتهم . خرجه أبو داود والنسائى من حديث عائشة).

Jika seseorang tidak diketahui dosanya, ketika terjadi kesalahan atau tergelincir, maka tidak boleh membeberkannya atau membicarakannya, karena hal itu termasuk ghibah yang diharamkan, sebagaimana disebutkan dalam nash-nash. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَاالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.”

Ini berarti menyebarkan fitnah terhadap seorang mukmin dengan menuduhnya melakukan sesuatu yang tidak bersalah.

Sebagian menteri yang saleh berkata kepada sebagian orang yang menyuruh kepada kebajikan, “Hendaknya kalian berusaha untuk menutupi orang-orang yang durhaka, karena penampakan dosa-dosa mereka merupakan aib bagi umat Islam, dan yang paling penting adalah menutupi aib-aib mereka.”

Orang seperti itu, jika dia datang bertobat dan mengakui suatu batas yang tidak dia jelaskan, maka yang bersangkutan tidak diminta untuk menjelaskannya, melainkan diperintahkan untuk kembali dan menutupi dirinya. Hal ini sebagaimana yang diperintahkan oleh Nabi SAW kepada Ma`iz dan al-Ghamidiyah.

Demikian pula, jika ia dituduh melakukan kejahatan dan tidak melaporkannya kepada Imam, maka dia akan diberi syafaat agar tidak melaporkannya kepada Imam, dan dalam hal ini disebutkan dalam hadis Nabi SAW, “Bebaskanlah orang-orang yang berwenang dari kesalahan mereka. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan An-Nisa'i dari hadis Aisyah). I rol


COMMENTS

 

Nama

EKBIS,3, ENGLISH,3, FEED,54, GLOBAL,9, HIBURAN,1, HUKUM,21, IPTEK,3, NASIONAL,16, OLAHRAGA,3, POLITIK,7, RAGAM,5, Z,86,EKBIS,4558,EKVIS,1,ENGLISH,1975,FEED,50054,FOKUS,5261,GLOAL,1,GLOBAL,12071,HIBURAN,2619,HUKUM,6422,IPTEK,5022,NASIONAL,16677,OLAHRAGA,2884,OPINI,1678,OPONI,1,POLITIK,5881,PROMOTE,5,RAGAM,10686,RELIGI,951,Z,43738,
ltr
item
Konfrontasi: Jangan Bongkar Aib Sesama!
Jangan Bongkar Aib Sesama!
https://lh3.googleusercontent.com/-z6Ez53ZWqMo/aFgbnwcG3RI/AAAAAAABWVc/eCOmiiGmHV0bCi6O9CLU0E0Z9ffhhTK2QCNcBGAsYHQ/s1600/IMG_ORG_1750604666002.jpeg
https://lh3.googleusercontent.com/-z6Ez53ZWqMo/aFgbnwcG3RI/AAAAAAABWVc/eCOmiiGmHV0bCi6O9CLU0E0Z9ffhhTK2QCNcBGAsYHQ/s72-c/IMG_ORG_1750604666002.jpeg
Konfrontasi
https://www.konfrontasi.com/2030/12/c9_2.html
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/2030/12/c9_2.html
true
7622946317735281371
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy