JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah memberikan persetujuan untuk pencairan dana divestasi sebesar 10 persen dari saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang akan digunakan untuk pembangunan di Papua. Persetujuan ini diperoleh setelah Gubernur Papua Tengah, Meki Fritz Nawipa, secara langsung menyampaikan permohonan tersebut kepada Presiden.
Permohonan ini disampaikan ketika Meki Nawipa bersama enam gubernur serta 42 bupati dan wali kota dari seluruh Tanah Papua melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan ini diadakan dalam rangka Peluncuran Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua (RAPPP) 2025--2029 di Istana Negara, Jakarta, pada hari Selasa, 16 Desember 2025, dan dihadiri oleh sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih.
Meki Nawipa mengungkapkan bahwa dirinya bersama Gubernur Papua, Mathius Derek Fakhiri, telah melakukan diskusi untuk mencari solusi terbaik dalam mempercepat pembangunan di Papua. Salah satu kesepakatan yang dihasilkan adalah untuk menyampaikan langsung masalah divestasi saham Freeport kepada Presiden.
"Hari ini saya sudah berbicara langsung dengan Bapak Presiden. Dan Bapak Presiden sudah setuju, serta memerintahkan Menteri ESDM untuk segera memproses (mencairkan) dana divestasi 10 persen saham PTFI itu," ujarnya dalam keterangan resmi pada Rabu, 17 Desember 2025.
Di samping itu, Meki Nawipa juga meminta izin kepada Presiden untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pada tahun 2026. RUPS ini bertujuan untuk memindahkan BUMD dari Provinsi Papua ke Papua Tengah, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022 setelah pemekaran wilayah.
"RUPS ini rencananya akan digelar pada bulan Januari 2026. Setelah itu kita akan melaporkan hasilnya kepada Presiden melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Menteri HAM Natalius Pigai," pungkasnya.
Freeport Indonesia mengucurkan investasi sebesar USD 1 miliar setiap tahun
Sebelumnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk menjadi pendorong investasi nasional dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyatakan bahwa perusahaan terus berfungsi sebagai salah satu penggerak utama investasi di Indonesia. Ia menegaskan bahwa PTFI secara konsisten menginvestasikan sekitar USD 1 miliar setiap tahunnya, di luar pengeluaran domestik yang totalnya mencapai OPEX dan CAPEX antara USD 4 hingga 5 miliar.
"Kami kan memang terus melakukan investasi. Setiap tahun kami, investasi kami itu kira-kira sekitar USD 1 miliar. Belum termasuk belanja dalam negeri kami ya. OPEX dan CAPEX kami itu total kira-kira USD 4-5 miliar itu kan hampir Rp 80 triliun ya," kata Tony saat ditemui di acara PLN CEO Forum, di ICE BSD, Tangerang Selatan, ditulis Jumat (28/11/2025).
Menurut Tony, keberadaan tambang Freeport menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia, khususnya di Papua. Dampak positif dari operasi Freeport dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari rantai pasok lokal hingga kontribusi dalam perpajakan dan pengeluaran barang dalam negeri.
"Jadi, tentu saja ini menjadi, apalagi untuk Papua, penggerak, salah satu driver penggerak pertumbuhan ekonomi di Papua adalah keberadaan tambang," ujarnya.
Tony juga menambahkan bahwa kontribusi besar dari Freeport menunjukkan bahwa sektor pertambangan tetap menjadi elemen penting dalam strategi pemerintah untuk mendorong investasi, memperkuat industri, dan meningkatkan kapasitas ekonomi nasional. I mdk
COMMENTS