Oleh Didi Irawadi Syamsuddin, S.H., LL. M.
Mantan Anggota DPR Tiga Periode.
KONFRONTASI- Belum tentu rakyat menyukai bunyi sirine yang meraung-raung dari mobil wakilnya, dan belum tentu pula rakyat menghargai flexing atau pamer kemewahan. Sebaliknya, justru seringkali hal itu menimbulkan jarak dengan rakyat, rasa terganggu, bahkan kekesalan. Juga kerap membuat macet jalanan. Kehormatan seorang wakil rakyat tidak pernah lahir dari sirine yang meraung-raung di jalanan, apalagi dari pamer harta benda.
Yang harusnya anggota dewan pilih untuk ditunjukkan kepada publik hanyalah satu: berusaha disiplin, bekerja dengan baik, dan menjaga martabat jabatan dengan cara yang semestinya.
Sebab, rakyat tidak membutuhkan flexing atau tontonan kemewahan. Mereka hanya ingin bukti nyata: wakil rakyat yang hadir di tengah persoalan, mendengar dengan tulus, dan memperjuangkan kepentingan mereka di ruang kebijakan.
Kita semua perlu mengingat, bahwa simbol materi hanyalah fatamorgana yang cepat sirna. Yang abadi adalah jejak pengabdian dan hasil kerja yang memberi manfaat. Itulah sesungguhnya ukuran kehormatan seorang wakil rakyat.
—————
IG: didi_irawadi
X: @didi_irawadi
COMMENTS