Prosesi pelepasan jenazah digelar dengan khidmat dan penuh penghormatan. Sejumlah tokoh lintas generasi dari kalangan aktivis turut hadir sejak sore hari. Jenazah almarhum dimandikan dan dishalatkan sekitar pukul 20.00 WIB sesuai tata cara Islam, dan pada tengah malam diberangkatkan menuju Bandung, untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Keluarga, Senin, 30 Juni 2025, ba’da Dzuhur.
Terpantau malam ini, 21.35 Wib, 29/6/2025, sejumlah tokoh turut hadir dan memberikan penghormatan terakhir, antara lain Hariman Siregar, Ucok Chudry Sitompul, Beathor Surjadi, Helmy Fauzi, Gde Siriana, dll. Mereka semua adalah saksi hidup perjuangan panjang almarhum dalam mengawal nilai-nilai demokrasi sejak masa Orde Baru hingga era reformasi.
Setyadharma Pelawi adalah bagian dari generasi aktivis tahun 1978, lulusan Universitas Padjadjaran, Bangdung, Jawa Barat, dan dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat kecil. Dalam dua dekade terakhir, beliau aktif di organisasi Indonesia Demokrasi Monitor (InDemo) dan Pro Demokrasi (ProDem), tempat ia terus mengabdikan pikiran dan tenaganya demi menjaga semangat demokrasi tetap menyala.
Selain InDemo, ProDem, Aktivis Jawa barat, Jogja, dll, ucapan duka cita juga mengalir deras di berbagai media sosial dan grup komunikasi aktivis, menggambarkan betapa dalamnya kehilangan atas kepergian sosok Kang Tya. Banyak yang mengenang beliau sebagai pribadi yang teguh, berani, namun tetap rendah hati dan penuh cinta terhadap perjuangan rakyat.
Kepergian Kang Tya meninggalkan jejak perjuangan yang tak ternilai, sekaligus menjadi pengingat bahwa idealisme, keberanian, dan kesetiaan terhadap nilai-nilai keadilan adalah warisan yang harus terus dijaga.
Foto: Hariman Siregar, Helmi Fauzi, Chudry Sitompul dan Beathor Surjadi didepan janazah alm. Kang Tya. Foto: Gde Siriana/29/6/2025.
Selamat jalan, Kang Tya. Terima kasih atas teladan perjuanganmu. Namamu akan tetap hidup dalam ingatan para pencinta keadilan dan demokrasi di negeri ini, ucap rekan sejawat, senior, junior dan berbagai aktivis di medsos, diantaranya Aktivis senior: Bursah Zarnubi, Seno, Iwan Sumule, Syahganda Nainggolan, Ferry Juliantono, Jumhur Hidayat, Eko, Mujib Hermani, Santoso, Ahmad Yani, Desiana, Tami, Theolog, Agusto, dll.
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
(Agt/PM)
COMMENTS