JAKARTA - CEO Tesla, Elon Musk, telah mengonfirmasi bahwa perusahaannya akan memulai layanan robotaxi, taksi otonom (tanpa pengemudi), di Austin, Texas, mulai bulan Juni tahun ini.
Setelah bertahun-tahun diantisipasi, proyek yang telah lama dinanti-nantikan ini akhirnya memasuki tahap komersialisasi, menandai momen penting bagi teknologi Full Self-Driving (FSD) Tesla.
“Kami sedang menguji ribuan kendaraan di Austin, dan banyak di antaranya yang sudah mengemudi tanpa campur tangan pengemudi. Kami akan mulai dengan 10 kendaraan di minggu pertama, kemudian secara bertahap meningkatkannya - kemungkinan mencapai 1.000 dalam beberapa bulan,” kata Musk dikutip The Korea Post, Rabu (21/5).
Setelah debut di Austin, Tesla berencana untuk memperluas operasi robotaxi ke kota-kota lain, termasuk San Francisco, Los Angeles, dan San Antonio. Musk mencatat bahwa teknologi FSD akan tersedia melalui pembaruan perangkat lunak untuk semua pemilik Tesla, yang secara efektif mengantarkan teknologi otonom Level 4.
“Kami menciptakan model hibrida antara Uber dan Airbnb,” jelas Musk. Pemilik Tesla akan dapat memilih untuk menjadi armada bersama, yang memungkinkan kendaraan mereka menghasilkan uang saat tidak digunakan.
Dia juga membahas masalah keamanan, mengklaim bahwa pendekatan Tesla-memanfaatkan kamera, jaringan saraf digital, AI (kecerdasan buatan), dan mikrofon untuk mendeteksi kendaraan darurat-lebih unggul daripada sistem sensor yang dimiliki Waymo.
Untuk keamanan tambahan, Tesla berencana untuk menggunakan geofencing selama tahap awal peluncuran robotaxi. Adapun geofencing merupakan teknologi berbasis lokasi yang menggunakan GPS untuk menciptakan batas virtual atau "pagar" di sekitar wilayah geografis tertentu.
Meskipun penjualan kuartal pertama lesu, Musk mengaitkan penurunan tersebut dengan perubahan lini produksi untuk Model Y. Dia menegaskan kembali visi jangka panjangnya: “Masa depan Tesla yang sebenarnya terletak pada otonomi dan Optimus,” mengacu pada robot humanoid perusahaan. I tar
COMMENTS