HARI Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Ini berlangsung tepatnya setelah Idul Adha, yang dirayakan pada 10 Dzulhijjah. Rangkaian hari itu termasuk di antara waktu-waktu yang mulia.
Pada tahun ini, Idul Adha 1446 H jatu pada hari Jumat tanggal 6 Juni 2025. Maka, hari tasyrik bertepatan dengan Sabtu, Ahad, dan Senin yakni 7-9 Juni 2025.
Dikutip dari buku Amalan Awal Dzulhijjah Hingga Hari Tasyrik karya Muhammad Abduh Tuasikal, ada beragam dalil mengenai keutamaan Idul Adha dan hari tasyrik. Misalnya, sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud.
إنَّ أعظمَ الأيامِ عندَ اللهِ -تباركَ وتعالى- يومُ النحرِ ثمَّ يومُ القَّرِّ
“Sesungguhnya, hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta'ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyrik)" (HR Abu Daud).
Hari tasyrik disebut yaumul qorr. Sebab, pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina.
Hari tasyrik yang terbaik adalah hari tasyrik yang pertama, kemudian yang berikutnya, dan berikutnya lagi. Lihat Latha’if Al-Ma’arif karya Ibnu Rajab Al-Hambali.
Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa Idul Adha dan tiga hari tasyrik yang mengiringinya adalah hari perayaan. Kaum Muslimin dalam rangkaian hari itu agar bergembira dan menikmati makanan.
Rasulullah SAW bersabda:
أيام التشريق أيام أكل وشرب
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman” (HR Muslim).
Haram berpuasa
Umat Islam dilarang untuk berpuasa selama Idul Adha dan hari tasyrik pada 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sebaliknya, pada hari-hari ini kaum Muslimin dapat bersenang-senang untuk menyantap makanan.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, disebutkan perihal itu.
هذان يومان نهى رسول الله صلى الله عليه وسلم عن صيامهما: يوم فطركم من صيامكم، واليوم الآخر تأكلون فيه من نُسُكِكُم.
“Dua hari ini adalah hari yang Rasulullah SAW larang untuk berpuasa di dalamnya, yaitu Idul Fitri, yakni hari ketika kalian berbuka dari puasa kalian. Begitu pula beliau melarang berpuasa pada hari lainnya, yaitu Idul Adha, yang di dalamnya kalian memakan hasil sembelihan kalian” (HR Bukhari-Muslim).
Imam Nawawi dalam Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim mengatakan, “Hari-hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyrik tersebut dimasukkan dalam hari Id. Hukum yang berlaku pada hari id juga berlaku mayoritasnya pada hari tasyrik, seperti hari tasyrik memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan kurban, diharamkannya puasa (sebagaimana pada hari ‘id), dan dianjurkan untuk bertakbir ketika itu" (Syarh Shahih Muslim, 6:184).
Adapun doa yang dicontohkan Nabi SAW ini dapat dibaca saat hari tasyrik.
Anas bin Malik mengatakan:
كانَ أكْثَرُ دُعَاءِ النبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً، وفي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi SAW, 'Allahumma Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar' (Wahai Allah, Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka)" (HR Bukhari-Muslim). I rol
COMMENTS