RIYADH - Badai pasir kencang melanda sejumlah wilayah di Timur Tengah pada awal pekan ini. Di Arab Saudi, badai menerjang Provinsi Al Qassim pada Senin (5/5/2025), membuat otoritas setempat mengimbau warga agar tetap berada di dalam rumah.
Fenomena ini disebut langka dan dramatis. Langit berubah jingga, jarak pandang nyaris nol, dan debu tebal menyelimuti kawasan secara masif.
Warga Al Qassim menggambarkan badai itu sebagai “dinding debu” yang melaju cepat dan menyapu permukiman. “Badai datang seperti tembok raksasa,” ungkap sejumlah warga, seperti dilansir Gulf News.
Awan kumulonimbus picu dinding debu
Ahli meteorologi Abdullah Al Misnad, yang pernah menjadi profesor di Qassim University, menjelaskan bahwa badai tersebut terbentuk akibat aliran udara kuat dari awan kumulonimbus.
“Dinding debu ini bisa mencapai ketinggian 2.000 meter, dengan kecepatan angin hingga 100 kilometer per jam,” ujar Al Misnad.
Akibat kondisi ekstrem tersebut, aktivitas transportasi darat dan udara pun terdampak. Otoritas memperingatkan risiko kecelakaan dan gangguan pernapasan akibat buruknya kualitas udara.
Angin kencang yang membawa debu diperkirakan masih akan berlanjut di wilayah timur Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang. Prakiraan juga menyebutkan kemungkinan hujan menyertai badai debu.
Laporan Al Jazeera menyebutkan, badai juga menyapu beberapa provinsi lain di Arab Saudi, menyebabkan kualitas udara memburuk dan jarak pandang menurun drastis.
Kuwait hentikan penerbangan dan operasi maritim
Fenomena serupa juga terjadi di Kuwait, ketika angin kencang dan debu tebal memaksa otoritas penerbangan serta pelabuhan untuk menghentikan operasional sementara.
Embusan angin yang mencapai 100 kilometer per jam menyebabkan jarak pandang di beberapa lokasi turun hingga nol. Dua penerbangan dari Mesir ke Kuwait bahkan dialihkan ke Dammam, Arab Saudi.
Pelabuhan Shuwaikh dan Shuaiba juga ditutup sementara guna melindungi keselamatan pekerja dan fasilitas. Operasional kembali dilanjutkan pada Senin pagi saat cuaca mulai membaik.
Penjabat Direktur Departemen Meteorologi Kuwait, Dharar Al Ali, mengingatkan bahwa negara sedang memasuki periode Sarayat, yakni masa transisi musiman yang rawan badai petir dan debu tebal.
“Periode ini ditandai dengan perubahan atmosfer mendadak yang sering memicu cuaca ekstrem,” ujar Al Ali.
Kementerian Dalam Negeri Kuwait pun mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar mengemudi dengan hati-hati, menjaga jarak aman, dan segera menepi jika jarak pandang mendekati nol.
Yordania evakuasi wisatawan dari Petra
Badai pasir juga melanda Yordania, menyebabkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah.
Di situs arkeologi Petra, hujan lebat dan badai petir menyebabkan banjir bandang, memaksa pihak berwenang mengevakuasi ratusan pengunjung.
Evakuasi dilakukan pada Minggu (4/5/2025) ketika air mulai menggenangi kawasan wisata yang populer di kalangan turis asing itu.
Tim Pertahanan Sipil menerapkan protokol darurat setelah permukaan air naik dengan cepat.
Lebih dari 1.700 wisatawan berada di lokasi ketika keputusan penghentian penjualan tiket diberlakukan pada tengah hari. Area utama seperti Al Khazneh, Siq, dan Biara ditutup sementara untuk keselamatan. I kps
COMMENTS