KONFRONTASI- Kajian bertemakan “Pintu Masuk ke Dunia Filsafat” berusaha membuka pemahaman masyarakat dan para peminat ilmu filsafat mengenai apa itu filsafat dan bagaimana pemikiran filsafat berkembang dari masa ke masa. Melalui pendalaman tentang gagasan-gagasan dasar dan cara berpikir filsafat, peserta bisa mendapatkan gambaran lebih luas mengenai beragam aliran dan metode filsafat.
Demikian pandangan Dr. Budhy Munawar Rachman (Direktur Paramadina Center For Religion and Philosophy (PCRP) dan dosen STF Driyarkara dalam dialog yang diselenggarakan oleh PCRP-Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), dan Universitas Ciputra diJakarta, Jumat kemarin.
Kajian ini dirancang agar siapapun, bahkan mereka yang belum pernah mendalami filsafat, dapat memahami landasan-landasan penting yang menjadi pijakan setiap filsuf dan pemikir besar dalam sejarah.
Kajian dimulai dengan kita akan menilik makna mendalam kata “filsafat” beserta tujuan kelahirannya di ranah ilmu pengetahuan. Peserta akan diajak menelusuri akar historis dan budaya yang memengaruhi cara manusia bertanya mengenai kebenaran, kebijaksanaan, serta hakikat realitas. Dengan memperkenalkan beberapa tokoh besar seperti Socrates, Plato, hingga Nietzsche, dan pemikiran filsafat kontemporer, kajian ini akan memberi gambaran bagaimana pertanyaan filosofis terus berubah sesuai konteks dan perkembangan zaman.
Budhy Munawar mengajak partisipan untuk memahami bagaimana metode berfilsafat dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari kebiasaan kritis dalam berpikir, kemampuan mengajukan pertanyaan mendalam, hingga keberanian mengevaluasi kembali keyakinan-keyakinan yang dimiliki.
''Peserta/partisipan dapat memetik pelajaran penting tentang bagaimana sudut pandang yang beragam dapat membantu memperkaya pemahaman terhadap suatu masalah,''katanya.
Selain menyajikan teori dan metode, kajian Budhy Munawar ini juga menyoroti relevansi filsafat di era modern dan kontemporer. Dengan kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, pemikiran filsafat justru menjadi bekal penting untuk memilah dan menimbang segala macam informasi yang datang.
Pembahasan ini juga menyinggung peran filsafat dalam dunia digital, terutama terkait etika penggunaan internet serta pertimbangan moral dalam pengembangan kecerdasan buatan.
Kajian “Pintu Masuk ke Dunia Filsafat” ini bukan hanya ingin memperkenalkan konsep-konsep dasar, melainkan juga menginspirasi para peserta untuk terus memupuk rasa ingin tahu dan semangat berpikir reflektif.
Semoga,demikian Budhy Munawar, dengan belajar filsafat, semakin banyak orang yang lebih berani membuka diri terhadap keindahan penalaran, merenungkan pertanyaan-pertanyaan mendasar, serta menjadikan filsafat sebagai bekal dalam mengambil keputusan dan merumuskan sikap hidup yang bijaksana. (*)
COMMENTS