JAKARTA-- Prabowo Subianto, Presiden terpilih Republik Indonesia, masih sibuk menyusun kabinet untuk periode lima tahun ke depan. Pada 14 Oktober, puluhan nama dipanggil ke rumah Prabowo di Kertanegara sebagai kandidat menteri untuk kabinetnya.
Dari informasi yang beredar, disebutkan bahwa Prabowo akan membentuk Kabinet yang cukup gemuk dan berisi lebih dari 40 kementerian.
Namun, terdapat tiga nama yang secara tegas menolak tawaran jabatan menteri dari Prabowo. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi keputusan mereka, simak ulasannya.
Pertama adalah Hasyim Joyo Hadi Kusumo, adik kandung Prabowo. Sejak 31 Agustus, Hasyim telah menyatakan penolakannya untuk bergabung dalam kabinet, memilih untuk berkontribusi dari luar.
Kedua, Luhut Binsar Pandjaitan, yang memiliki rekam jejak solid di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Meskipun Prabowo telah menawarkan posisi menteri, Luhut menolak, tetapi tetap bersedia memberikan nasihat dan pandangan jika diminta.
Ketiga, Kjofifah Indar Parawansa, yang juga ditawari posisi menteri oleh Prabowo. Kofifah, yang merupakan bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, memilih untuk berfokus pada kontestasi Pilkada Jawa Timur bersama Emil Dardak.
Ketiga tokoh ini mencerminkan pilihan mereka untuk berperan dengan cara yang berbeda, meskipun mendapat tawaran untuk bergabung dalam kabinet Prabowo Subianto. I ayo
COMMENTS