KONFRONTASI- Para intelektual, diplomat dan mahasiswa menegaskan bahwa serangan militer Israel terhadap masyarakat Palestina di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 30.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak, sudah melampaui batas dan sangat keji, serta menunjukkan karakter kebiadaban/kekejaman Zionis Israel atas Palestina. Rakyat Palestina melawan Israel, melawan imperialisme dan kolonialisme Israel yang didukung Barat.
Pandangan itu disampaikan dalam seminar ''Palestina di Mata Imam Khomeini: Tugas Dunia Islam dan Posisinya dalam Catatan Sejarah” di kampus Paramadina, Jakarta Sabtu ini. Berbicara dalam forum Paramadina ini. yakni Prof. Didik J Rachbini, M. SC., Ph. D (Rektor Universitas Paramadina), Dr. H.E. Mohammad Boroujerdi (Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia) yang memberikan sambutan dengan bernas dan menarik. Dubes Iran untuk Jakarta Dr Mohammad Boroujerdi menyerukan Kaum Muslim Sedunia harus bantu dan bela terwujudnya negara Palestina Merdeka, Berdaulat.
Adapun para pembicara lainnya adalah: • Dr. Nasir Tamara (Penulis Buku Revolusi Iran dan Wartawan yang ikut dalam rombongan Imam Khomeini saat kembali ke Iran dari Prancis) • KH. Miftah F. Rakhmat , MA (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Bandung dan Ketua Dewan Syura Ijabi) dan Dr. M. Subhi-Ibrahim, M.Hum (Kaprodi Magister Ilmu Agama Islam Universitas Paramadina)
Para pembicara di forum ini semua menekankan pentingnya komitmen ummat Islam sedunia membela Palestina, sebagaimana yang diserukan Imam Ayatulah Khomeini . Dalam hal ini, solusi dua negara Israel dan Palestina dengan posisi yang setara harus terus disuarakan, demi terciptanya perdamaian di kawasan Timur Tengah. Indonesia yang terus menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina juga harus tetap aktif menyuarakan perdamaian Palestina dan berdirinya negara Palestina yang berdaulat. Para pembicara di forum ini juga menegaskan bahwa Indonesia di bawah Presiden Prabowo sudah menyiapkan pasukan perdamaian di bwah otoritas PBB, menyediakan bantuan kemanusiaan dan ekonomi serta diplomasi bagi negara Palestina agar merdeka dan berdaulat.
Beberapa waktu lalu, umat lintas agama ikut aksi unjuk rasa solidaritas untuk Palestina di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2024). Bahkan, ada yang membawa spanduk bertuliskan “Yesus marah kalau tahu tanah kelahirannya di-bombing”. Spanduk tersebut dibuat oleh umat Kristiani bernama Stefani (27). Dia membentangkan spanduk tersebut bergantian dengan rekannya yang bernama Iren (35) sambil meneriakkan “Free free Palestine. Free free Palestine,”. Massa Aksi Tulis Tuntutan dengan Bahasa Arab agar Solidaritas untuk Palestina Didengar Timur Tengah
Mereka berdua meyakini perang yang terjadi di Palestina, bukanlah permasalahan agama. “Ini bukan perang agama ya karena masih ada distorsi-distorsi, misinformasi perang antara Palestina dan Israel. Itu jelas-jelas penjajahan, pendudukan, dan genosida,” ujar Iren saat diwawancara di seberang Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (KCM/31/5/2024).
COMMENTS