KONFRONTASI- Mahasiswa, kaum muda dan masyarakat Lahat berharap berbagai kalangan mendukung dan menyokong finansial bagi pencalonan tokoh nasional Bursah Zarnubi dalam pilkada Lahat karena ada bahaya politik uang oleh kekuatan oligarki kapital yang punya kepentingan bercokol di Lahat. Mereka memakai politik uang besar untuk memelihara kepentingan bercokol di sana.
''Kaum muda, mahasiswa dan masyarakat Lahat ingin Pilkada bersih dan jurdil, tidak dirusak oleh politik uang para elite oligar jahat dan para komprador, ini pertarungan lokal yang seru,'' kata sosiolog muda/pengamat politik Wing Artha MA jebolan Unair Surabaya.
Dikenal sebagai tokoh nasional, Ketua Umum Partai Bintang Reformasi (PBR), Bursah Zarnubi bertekad untuk kembali ke kampung halamannya di Lahat, Sumatera Selatan. Meski pulang kampung, dia tetap akan melanjutkan karirnya di bidang politik. Sebab pada 2024 ini , dia akan maju sebagai calon bupati Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.
''Bursah Zarnubi Cabup Lahat paling Populer, hampir pasti Menang, kalau nanti tak dicurangi, bang Bursah ingin mengabdi pada rakyatnya di Lahat,'' kata Fathor Reinhard MA, Sekjen Forum Inteligensia Bebas dan analis politik jebolan Paramadina/ICAS London, Jumat ini . Bursah Zarnubi adalah mantan anggota DPR-RI, dan kini Ketum Perkumpulan Gerakan Kebangsaan serta Forum Aktivis Nasional.
Menurut Reinhard, ancaman utama bagi Bursah adalah politik uang dan politik gergaji oleh oknum oknum oligarki lokal penambang di Sumsel yang tak mau ada perubahan di kawasan itu.
“Saya ingin kembali ke Lahat, mengabdi di kampung halaman. Saya ingin memperbaiki keadaan Lahat. Menurut saya pembangunan di Lahat tidak berjalan cepat,” kata mantan anggota DPR RI dari pemilihan Sumatera Selatan ini.
Bursah Sarnubi memang banyak dikenal sebagai tokoh pemuda asal Sumatera Selatan yang berkiprah di level nasional sejak rezim Orde Baru berkuasa.
Banyak anak muda asal Sumatera Selatan ditampung dan dididiknya menjadi politisi atau aktivis. Humanika merupakan salah satu organisasi yang digerakkannya, dan di Sumatera Selatan para penggiat Humanika sukses menjadi politisi dan pemimpin lokal.
(kf)
COMMENTS