Sepatah Kata dari Surat Elektronik Prof Mai Dar, Marburg University, Jerman kepada Dr Herdi Sahrasad, Universitas Paramadina:
Saluton, Servus, Salam!
Setelah manuver sekitar 50 hari menjelajah kilat di beberapa titik antara benua Asia-Australia ( Austro-Asia), bekas tanah air lama, yang meliputi lokasi insular vital sekitar kepulauan Asia Tenggara, pasca berakhirnya pandemi, kini saya kembali ke Eropa, sambil benah "big data" di beberapa bunker Cosmoscopia di Unesco Loreley Valley di tepi sungai Rhein yang masih beku, namun cerah sinar mentarinya.
Untuk beberapa hari selanjutnya saya ingin urus aneka administrasi, birokrasi, check kesehatan dan rangkum data hasil manuver ke antar-benua tanah air lama yg unik.
Terima kasih buat semua, baik yang langsung atau tidak langsung sempat interaksi. Laporan umum akan diterbitkan dalam coretan catatan harian dan dipresentasikan sesuai Agenda lanjutan. Dalam waktu dekat, kunjungan lanjutan akan menyusul. Sekali lagi, ribuan terima kasih buat semua yg telah bersimpati dan berbaik hati. Kita siap terus membuat terobosan buat kebaikan semua.
Saya berbahagia, bisa menikmati hidup sejaman dgn sahabat lama seperti anda yang kini terobesi kritis dengan kerangka pikir global masadepan yg berkelanjutan. Sebagai pelopor Cosmoscopia Club di Eropa dan Forum Visiondium, sy berharap aneka Kontribusi visioner dari tanahair lama, bisa tercantol dalam bilik interaksi konklutif, seperti mampu melibatkan elemen vital sekitar: Origin, evolution, and future existence of the cosmos and humankind, atau menjabarkan lompatan visi langkah quantum sekitar: Cosmism, pantheism, panpsychism, personalism, active religiosity, common task in digital age, cataloging of the world system, transhumanism, physical immortality, apocatastasis, etc.
Pasca pandemi ini,
Saya dan Team fenomenologis di Eropa dan Diaspora siap menggelindingkan strategy quantum dgn melibatkan peran kecerdasan buatan, tgp, lhc atau Large Hadron Collider, berupa Modell cincin “Akselerator Partikel” dan “Atom-Smasher” raksasa yg dibuat oleh Badan Riset Nuklir Eropa (CERN) dengan panjang keliling 27 km yg terletak pd kedalaman 175 meter dibawah tanah.
Hasil mutakhir dari System terakhir di atas diharap dapat terkoneks reguler sesuai kemungkinan dgn Methode penyumpanan data jangka panjang ala "5D data storage in quartz christal" yg revolusioner yg terus disempurnakan di bawah bunker di Unesco Loreley Valley, seperti rintisan Polyhistor Mai Dar & Smart Team (Cosmoscopia Documentum Centrum).
Revivalisme generasi baru di tanah air lama yg kini di persimpangan jalan, akan diestafetkan menuju langkah quantum. Semoga spirit kolektif ini bisa segera terwujud.
Networking Global Clubs, seperti Cosmoscopia Club dan Kantgrad Society yg dipelopori oleh Polyhistor Mai di Eropa, kini sedang melakukan survey fenomenologi diskursus tg review sejarah peradaban kontemporer nusantara raya dan impaknya buat sistem semesta.
Fenomena sampingan baru-baru ini, telah terbit buku baru tg sejarah kelam tanah air yg mendunia, berjudul "The Jakarta Method: Washington's anticommunist crusade and the mass murder program that shaped our world", New York, 2021 (Lihat insert foto buat edisi Jerman, Köln, PapyRossa, 2023), yg ditulis oleh ilmuan muda Amerika, Vincent Bevins. Buku itu langsung diterjemahkan ke dlm bahasa Jerman dan mendapat reaksi kritis para aktivis global dan mulai bulan ini sampai selanjutnya, akan dibuka diskusi maraton dan bedah buku di beberapa lokasi yg melibatkan aktivis international semesta.
Penulis bukunya, Vincent Bevins, adalah korresponden Asia Tenggara utk Washington Post, lama menetap di Brazil dan kontributor Los Angeles Times, dll. Dia terinspirasi Oppenheimer yg sebelumnya banyak membuat dokumentasi sejarah kontemporer kritis tg nusantara raya yg populer di Eropa/Jerman sebelumnya.
Lingkaran aktivis/LSM di Jerman menggelar diskusi terbuka di beberapa kota dan mendapat respons organisatoris, seperti Zakk & Eine Welt Forum Duesseldorf e.V. ; Forschungs- und Dokumentationszentrum Chile und Lateinamerika, Brasilien Initiative Berlin (BIB) Watch Indonesia, Buchhandlung Schwarze Risse, mit Unterstützung von PapyRossa Verlag und der Rosa-Luxemburg-Stiftung.
Para aktivis LSM Eropa telah menyiapkan diskusi luas, yg akan mengikutsertakan para pembicara, seperti:
Sri Tunruang dari International People‘s Tribunal 1965 (zur Aufarbeitung der Massaker in Indonesien) I
Luiz Ramalho, Brasilianischer Soziologe, kam als Geflüchteter in den 70er Jahren nach Deutschland, Brasilieninitiative Berlin I
Camila de Abreu (Moderation), Advocacy und Politikdialog Brasilien-Deutschland bei FDCL I
Christine Holike (Moderation), Geschäftsführung & Referentin für Menschenrechte und Demokratie, Watch Indonesia! e.V.
We are currently in a time where MASSIVE geopolitical changes are taking place.
BRICS+ countries (Brazil, Russia, India, China, South Africa, Saudi Arabia) are developing stronger relationships, encouraging increased trade, buying up #Gold for their Central Bank reserves, and seemingly reversing their #Bitcoin policies to encourage adoption and implementation, with looks to be a strategy to undermine the US dollar and its ever increasing debt.
The Russia, #Ukraine war is drawing more and more countries into the fray as we have seen discussions now about China potentially supplying weaponry to Russia.
#NATO is discussing bringing Ukraine into the club. This was said to be the RED LINE for #Russia. Potentially dangerous development if followed through on.
Tensions between US & #China are increasing with developments and increased naval/military activity around Taiwan.
KENANGAN: Prof Mai Dar, Herdi Sahrasad dan Ir Agus MSc di kampus Marburg, Jarman, beberapa tahun silam
Salah satu Agendanya:
SAVE THE DATE
Berlin:
Salam, Prof Mai Dar, Marburg University, Jerman
COMMENTS