KONFRONTASI- Gus merupakan julukan untuk kyai muda atau sapaan kehormatan yang akrab di kalangan masyarakat Nahdatul Ulama. Dengan menggelarkan sapaan Gus, penggemar Rizal Ramli di Pesantren Tebu Ireng ingin mendekatkan tokohnya dengan masyarakat NU.
Romli merupakan pergeseran bunyi Ramli. Seperti yang Rizal cuitkan, pembunyian Ramli sebagai Romli berlatar belakang keyakinan ratu adil atau satrio piningit yang hidup di tengah-tengah masyarakat Jawa.
Masih cukup besar orang Jawa yang percaya dan menantikan pemenuhan ramalan, disebut Jangka Jayabaya, tentang era kemakmuran dan keadilan bangsa Nusantara di bawah pemerintahan serangkaian raja-raja yang namanya memiliki kandungan bunyi No-To-Ne-Go-Ro.
Jayabaya adalah raja Kediri (1116 M) yang terkenal adil dan sanggup membawa kemakmuran dan kedamaian bagi rakyatnya. Oleh kearifan Jayabaya memimpin, Mpu Sedah dan Mpu Panuluh -dalam kakawin Bharatayudha- menjulukinya titisan Wisnu.
Para analis menyebut kehadiran tokoh nasional DR Rizal Ramli (RR) ke panggung pilpres makin urgen dan krusial karena krisis utang Rp8000 trilyun/ reformasi dikorupsi/krisis Jokowinomics dan skandal finansial Kemenkeu Sri Mulyani Rp300 trilyun, membawa kebangkrutan/krisis ekuin dan menjerumuskan NKRI menuju keruntuhan. Ambruknya NKRI itu merupakan suatu kenicayaan akibat kegagalan/kebangkrutan rezim Jokowi yang mengerikan. ''Tangan dingin Rizal Ramli untuk mengatasi krisis utang 8000 Trilyun rupiah/kegagalan Jokowi dan kebangkrutan ekonomi nasional, diharapkan/dinantikan rakyat yang sudah menjadi korban kekuasaan otoriter korup rezim Jokowi yang kian amburadul,'' kata akademisi/peneliti senior Universitas Paramadina Herdi Sahrasad dan Nehemia Lawalata, tokoh GMNI Indonesia Timur