.

Oligarki Peng-Peng, Kerajaan Keluarga, Ketidakadilan dan Memburuknya Ekonomi-Politik jadi Ancaman dan Bahaya yang bisa picu Disintegrasi

 


YOGYAKARTA- Indonesia sudah jadi negara kapitalis tamak yang makin jauh dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 1945. Kerajaan Keluarga yang sedang dibangun oleh Jokowi dimana anak dan menantunya menjabat walikota dan berbisnis, menjadi sorotan publik, bahkan sasaran kecaman publik. UU Omnibus Law, UU MInerba dan lainnya makin menguras dan menghisap sumber daya rakyat. Mereka dianggap tamak, greedy, menikmati demokrasi kriminal-oligarkis, dan makin membuktikan rezim Jokowi  dikuasai dan dikendalikan oleh Oligarki Peng-Peng (Penguasa Pengusaha) serta menjadi bagian dari Oligarki itu sendiri. Terpuruknya ekonomi rakyat, meluasnya pengangguran terdidik, PHK massal, kesenjangan kaya-miskin, tiadanya Rule of Law  tidak diperdulikan lagi oleh Kerajaan Keluarga Jokowi ini. Oligarkisme dan Kerajaan Keluarga ini sungguh legacy buruk dari kepemimpinan Jawa yang semula jadi harapan publik, akhirnya jadi beban masalah yang memputus-asakan rakyat. Indonesia bukan lagi negara hukum, tapi sudah jadi negara kekuasaan yang tidak adil, timpang, zalim dan semua ini harus diakhiri. Sistem ekonomi-politik  jahiliyah yang menghisap dan menindas rakyat ini  sangat berbahaya dan harus dirobohkan dan diganti sesuai Pancasila dan UUD45. Masa jabatan penguasa harus dibatasi dan tak boleh diperpanjang sama sekali.

 Demikian pandangan yang berkembang  dalam ‘’Sarasehan Indonesia Bangkit’’ untuk Selamatkan Indonesia di Yogyakarta, Sabtu-Minggu (28/1 dan 27/1/23).  Berbicara dalam Sarasehan Kultural dan Politik ini antara lain ekonom FE UI Faisal Basri, politikus senior Suripto, budayawan Emha Ainun Nadjib, Prof. Dr. Dr. Ir. Naniek Widayati  dan lainnya.  Sebelumnya yang berbicara dalam forum ini tokoh nasional Prof. Dr Rizal Ramli,  Guru besar FH UGM Prof. Dr. Kaelan, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. Muhammad Hirzin, Mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Slamet Subiyanto, mantan Rektor UGM Prof. Dr. Sofyan Effendi,  Muh Jumhur Hidayat, akademisi Universitas Paramadina Dr Herdi Sahrasad, mantan anggota DPR-RI Hatta Taliwang, Letjen TNI (Purn) Setyo Sularso, Dr Gamari, dan tokoh lainnya. Para panelis dan hadirin dalam forum itu sepakat bahwa sistem ekonomi-politik  yang sangat ugal-ugalan dan menyimpang ini harus diganti sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD45. Amandemen konstitusi yang deformatif, kebablasan dan merusak identitas maupun sejarah bangsa ini,  membuat Indonesia ini kecolongan segalanya selama hampir dua dekade terakhir. Sarasehan dua hari ini berlangsung tenang dan mencerahkan.

‘’ Penguasa dan lembaga legislative, eksekutif, yudikatif telah mengingkari dan mengkhianati cita-cita Proklamasi 1945 dan Konstitusi, disadari atau tidak disadari, bangsa ini sudah kehilangan identitas dan dirusak sejarah maupun tradisi budayanya oleh Oligarkisme, kapitalisme rakus dan amandemen UUD45 yang lebih 90 persen merusak Konstitusi, ‘’ kata Prof Kaelan dari FH UGM. Pandangan senada disampaikan para pembicara lainnya.









‘’Dalam era Jokowi, ekonomi terus merosot dan melemah, penggunaan otak/akal sehat oleh penguasa untuk bekerja makin berkurang. Otonomi daerah mustinya diperluas, tapi malah ditarik kembali ke pusat. UU Omnibus Law, UU Minerba dan Oligarkisme makin merusak Indonesia.  Retorika Jokowi membangun kemaritiman, tapi yang dibangun jalan tol. Rencana Ibukota baru dipaksakan, padahal rakyat makin miskin dan kurang gizi. Kurs rupiah melemah, sumber daya alam seperti nikel, batubara dll dihabiskan, bukannya dicadangkan untuk generasi mendatang, rezim penguasa ini  terus memunggungi laut, kemaritiman, padahal wilayah kita sebagian besar lautan,’’ kata Faisal Basri.  

‘’ Berbagai protes dan kekecewaan masyarakat di daerah-daerah sepeti di Sulawesi, Maluku, Kalimantan dll, akibat merosotnya ekonomi rakyat, terkurasnya tambang-tambang mineral untuk kepentingan oligarki modal dan asing (China), makin memperkuat kolonialisme baru yang menyengsarakan rakyat. Kita menghadapi bahaya salah urus negara yang bisa memicu krisis kepercayaan, destabilisasi dan disintegrasi,’’ kata Suripto.

 Para panelis menyoroti Utang rezim Jokowi yang  membebani rakyat dengan utang lebih Rp7500 trilyun, istana dan DPR sudah dikendalikan Oligarki dan rezim ini mencabuti subsidi bagi rakyatnya sendiri serta gagal mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Kemandirian ekonomi desa atau daerah sudah dihancurkan oleh kapitalisme tamak dan Oligarkisme predatoris yang berpusat di Jakarta. Republik ini  sudah mismanejemen, jadi kayak Kerajaan Keluarga dimana Jokowi dan anak mantunya menikmati sembari mempreteli demokrasi substansial yang menolak KKN, korupsi kolusi nepotisme, yang justru merajalela di era Jokowi.

 '' Praktik kenegaraan dengan sistem ekonomi dan politik yang mengingkari dan mengkhianati  Konstitusi dan cita-cita Proklamasi 1945 ini harus diganti, dirobohkan,'' kata Suripto, Prof Kaelan, dan Slamet Subiyanto. Pandangan yang sama juga disampaikan oleh para pembicara lainnya.

 

 

Nama

EKBIS,3300,ENGLISH,1328,FEED,34243,FOKUS,4326,GLOBAL,8897,HIBURAN,1920,HUKUM,3228,IPTEK,3745,NASIONAL,13303,OLAHRAGA,2043,OPINI,1248,POLITIK,3403,PROMOTE,4,RAGAM,9385,RELIGI,672,Z,29404,
ltr
item
Konfrontasi: Oligarki Peng-Peng, Kerajaan Keluarga, Ketidakadilan dan Memburuknya Ekonomi-Politik jadi Ancaman dan Bahaya yang bisa picu Disintegrasi
Oligarki Peng-Peng, Kerajaan Keluarga, Ketidakadilan dan Memburuknya Ekonomi-Politik jadi Ancaman dan Bahaya yang bisa picu Disintegrasi
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjajZmquS6Vw4HAToaOMlzB3U9raEHUds2WRfEsWuZwMhrJ7iCWVlAtzqmct9BvKMMWvqUz-Y6Xu5I4bbjoc3kl5SKYOuzHyYj_Ps39fhXP2SEzNY0hRxLS1eKDMWRLfSVe0fiiMXfkI3iUOQb_a54YZdjugnJ58RjdHsDTkRWhPFCKPo0uJKCcN8UlkQ
https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjajZmquS6Vw4HAToaOMlzB3U9raEHUds2WRfEsWuZwMhrJ7iCWVlAtzqmct9BvKMMWvqUz-Y6Xu5I4bbjoc3kl5SKYOuzHyYj_Ps39fhXP2SEzNY0hRxLS1eKDMWRLfSVe0fiiMXfkI3iUOQb_a54YZdjugnJ58RjdHsDTkRWhPFCKPo0uJKCcN8UlkQ=s72-c
Konfrontasi
https://www.konfrontasi.com/2023/01/oligarki-peng-peng-kerajaan-keluarga.html
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/
https://www.konfrontasi.com/2023/01/oligarki-peng-peng-kerajaan-keluarga.html
true
7622946317735281371
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By HOME PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy