Oleh: Ishak Rafick, senator ProDEM
Tokoh tokoh-tokoh \Islam dan nasionalis, yang menginginkan masa depan yang adil, makmur dan nyaman, mestinya jeli melihat peluang membalik kekalahan yang menghinakan ini menjadi kemenangan. Krisis ekonomi Jokowi sudah makin dalam dan menerabas tajam. Utang era Jokowi Rp7400 trilyun, rupiah ambruk, harga harga naik, pajak naik dan kemiskinan meluas. Civil society tak boleh diam. Caranya?
1. Dukunglah Rizal Ramli (RR), sang kuda hitam, sebagai RI-1 dengan cara menghapus electoral thresshold. Atau menyandingkan RR dengang Puan Maharani atau Prabowo atau Anies Baswedan. RR adalah pemimpin alternatif mengatasi krisis ekonomi Jokowi yang menggilas negara bangsa ini menuju kehancuran.
2. Ikutlah bermain dalam pergesekan antara Jokowi, yang dimainkan Oligarki, melawan trah Soekarno. Gesekan itu sudah terbuka ke publik.
Sejauh ini Ketum PDIP Megawati menolak wacana 3 periode atau perpanjangan waktu. Dia berpegang pada konstitusi. Jokowi menggunakan Ganjar Pranowo sebagai proxy. Sedang bundo kanduang tegas mengusung Puan Maharani.
3. Di sisi lain Jokowi coba menggandeng Prabowo untuk gambling 3 periode lewat akrobat politik utak-atik capres/cawapres. Kawasan Nusa Tenggara Timur, NTT sedang dipakai utk menggoalkan referendum 3 periode. Di sana ada Laiskodat. Gerakan kembali ke UUD 1945 juga bisa dimanfaatkan utk periode ketiga, kalau tidak hatii hati. Tapi semua itu nampak lesu kini.
Varian lainnya adalah istana minta tambahan waktu sampai 2027 kepada DPR yang sudah dilunakkan. Alasannya bisa dicari-cari, misalnya tak ada dana atau karena krisis. Yang di luar itu akan dilunakkan dengan cara lain. Namun lesu juga kini. Rakyat inginkan perubahan.
4. Begitulah kekuatan untuk mainkan ketiganya itu. Atau terimalah nasib, nerimo adalah strategi jitu para budak cari selamat. Maukah kita begitu? Tidak !