KONFRONTASI- Aksi menolak kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) kembali digelar di Jakarta pada hari ini, Jumat, 30 September 2022.
Mahasiswa UI, Trisakti, UGM, UNPAD, Paramadina, UIN Syarif Hidayatulah, UNJ, dan aktivis BEM-BEM Kampus-Kampus lainnya bergolak, gerudug Istana, Patung Kuda, sungguh tidak ada matinya. Luar Biasa ! Koordinator Bidang Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Melki, mengatakan bahwa demo yang akan mereka lakukan turut disertai dengan kehadiran pihak BEM Universitas Padjadjaran (Unpad) dan BEM Universitas Gadjah Mada (UGM).
“BEM UI, BEM Kema Unpad, BEM KM UGM, BEM SI Kerakyatan dan berbagai elemen lain akan melaksanakan aksi nasional bertajuk Puncak Pengkhianatan Rezim,” tutur Melki.
Inilah gerakan bagi perubahan, kata para analis dan aktivis prodemokrasi.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari PMJ News, demonstrasi menolak kenaikan BBM hari ini dilakukan oleh mahasiswa Jabotabek, Jabar dan Jateng. Mereka berkumpul di sekitar istana dan area Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Para mahasiswa yang menjadi peserta aksi berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah baik dari BEM-BEM kampus dan organisasi ekstra kampus dengan cara mereka sendiri.
Tokoh bangsa Dr Rizal Ramli menyebut aksi mahasiswa itu meleyus karena pemerintahan Jokowi tidak amanah, naikkan harga BBM/energi yang sangat menyengsarakan rakyat dan apalagi rezim Jokowi ini sarat korupsi/KKN.''Saya melihat utang era Jokowi ugal-ugalan, ada proyek ibukota baru IKN, korupsi-kolusi-nepotisme, kenaikan harga harga, menajamnya ketimpangan ekonomi, meluasnya serangan buzzerRp. Apanya yang mau diteruskan?'' kata RR, Menko Ekuin Presiden Gus Dur.
Rupiah terus anjlok menuju Rp16.000,suatu pertanda buruk bahwa Rezim Jokowi sudah di ambang kejatuhan. Rupiah ambruk, ekonomi rakyat kian terpuruk. Tinggal menunggu desakan gerakan mahasiswa/masyarakat, serta adanya sodokan tekanan finansial sebagai imbas dari krisis global maka rezim Jokowi ambruk akibat beban utang lebih Rp7000 triulyun dan utang swasta sekitar Rp3000 trilyun.
''Mahasiswa inginkan perubahan. Nah, kalau pemerintah ingin meredakan/menghentikan demo-demo mahasiswa maka harus batalkan kenaikan harga BBM/energi dan harus mengatasi reformasi yang dikorupsi. Aksi mahasiswa adalah pelaksanaan amanat derita rakyat dan bukti komitmen serta pengorbanan mahasiswa bagi rakyat yang menderita akibat penindasan/penghisapan oleh rezim Jokowi karena naikkan harga BBM/energi dan pajak,'' kata Herdi Sahrasad, akademisi senior Universitas Paramadina.