KONFRONTASI- Tokoh nasional Rizal Ramli (RR) yang selamatkan PLN era Orde Baru dalam transisi menuju era reformasi di bawah Kepresidenan Gus Dur dari kebangkrutan (modal Rp -9Trilyun, Aset hanya Rp 50Trilyun) menjadi sehat (modal Rp 104Trilyun , asset jadi Rp 209Trilyun) tanpa suntikan APBN dan negosiasi utang PLN dari US$85 milyar jadi $35 milyar !
''Siapa yang tidak bisa kerja dan tidak bisa mimpin? Tapi siapa yang banyak mroyek di PLN, nikmati PLN sampai PLN bangkrut, ambruk?'' tanya RR pada istana Jokowi, publik dan penguasa-pengusah (Peng Peng) .
Inilah dugaan korupsi/KKN Oligarki yang canggih dan keji. Jelas bahwa omongan Jusuf Kalla waktu itu soal pentingnay proyek listrik35 ribu MW terbukti keliru dan misleading. Kubu bisnis JK dan konglomerat lain mungkin terseret dalam proyek ngawur bau sangit KKN yang canggih itu dan karena canggih, mungkin tak digaruk KPK atau Kejagung. Kini publik dan media bisa gugat kenapa PLN bangkrut? Siapa yang mroyek gila gilaan di PLN?
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt bakal merugikan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ia mengatakan ada beban kapasitas berlebih yang harus ditanggung perusahaan pelat merah tersebut. Dan analisis RR itu kini terbukti, PLN bangkrut, mungkin malah remuk. "Akan ada kelebihan kapasitas yang harus dibeli PLN, meski kapasitas tersebut tak terpakai," ucap Rizal di kantornya pada TEMPO, Senin, 7 September 2015.
Di era Jokow ini, ada pandangan yang mengingankan agar listrik dengan daya 450 volt dihapus, namun Gerindra tidak setuju, kenapa? Karena listrik dengan daya 450 ini dipakai oleh orang-orang kecil, penghuni kontrakan petakan, para buruh, nelayan, dan petani. ''Dan kita bersyukur Presiden Jokowi tidak meneruskan rencana ini," jelas Wakil Ketua MPR ahmad Muzani dari Gerindra.
"Termasuk keberatan kami terhadap rencana konversi gas 3 kilo menjadi kompor listrik. Kami tidak setuju karena kompor listrik ini sekali colok memakan daya besar, 1.200 watt. Maka rakyat kecil, rakyat miskin kota, para UMKM tidak bisa menikmati itu dan hanya membebani mereka. Lebih baik kelebihan pasokan listrik ini dialihfungsikan kepada industri-industri dan pengembangan mobil listrik yang sedang tren," tutup Muzani.
Artinya peng-peng yang terseret proyek pembangkit listrik 35 ribu nyaris modar semua dan mau mroyek berburu rente atau menghisap duit rakyat dengan agenda '' konversi gas 3 kilo menjadi kompor listrik'' . Keji dan tamak. Salah mereka sendiri karena kemaruk, korup akibat nafsu duit yang menggila. LAlu, haruskah duit rakyat dikuras lagi dengan proyek gila konversi gas 3 kilo menjadi kompor listrik? (berbagai sumber/Tempo/RMOL)