BERLIN-Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa keputusan Rusia untuk menyerang Ukraina telah dibuat "satu tahun sebelum invasi dimulai atau mungkin lebih awal." Scholz juga yakin bahwa Moskow akan "mampu melanjutkan perang dalam waktu yang sangat lama," tambahnya.
Dalam wawancaranya dengan "Face the Nation" dari kantor berita CBS, Scholz juga memberikan pembelaan terkait keterlambatan Berlin dalam mengirimkan senjata ke Ukraina. Dia mengatakan, hal tersebut dikarenakan masih ada kebutuhan dalam melatih tentara Ukraina di Jerman.
"Kami akan selalu melihat bahwa Jerman adalah salah satu negara yang membantu dalam banyak hal, karena apa yang kami kirimkan sekarang adalah teknologi tercanggih yang dapat mereka gunakan," kata Scholz.
Scholz juga mengakui bahwa negara-negara Eropa yang begitu bergantung pada energi Rusia merupakan sebuah kesalahan.
"Kita seharusnya berinvestasi ke seluruh Eropa dalam hal infrastruktur yang dapat memberikan kita kemampuan untuk mengubah pasokan energi kita, dari satu hari ke hari berikutnya," ujarnya. "Ini adalah hal berharga yang telah dipelajari ... persiapan untuk situasi seperti ini."
Inggris menjadi tuan rumah konferensi perencanaan pemulihan Ukraina
Inggris akan menjadi tuan rumah konferensi tahun depan yang difokuskan untuk membantu Ukraina pulih dari kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia, kata Kementerian Luar Negeri.
Konferensi pemulihan Ukraina tahun ini akan berlangsung di Swiss pada Senin (04/07). Pertemuan tersebut akan mempertemukan perwakilan dari Ukraina dan negara-negara lain serta organisasi internasional dan kelompok masyarakat sipil.
"Kami telah memimpin dukungan untuk Ukraina selama perang dan akan terus memimpin untuk mendukung Rencana Pembangunan dan Rekonstruksi Pemerintahan Ukraina," dalam pernyataan Menteri Luar Negeri Liz Truss.
Kementerian Luar Negeri juga mengatakan bahwa Inggris telah diminta oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk memperjuangkan pemulihan Kyiv dan wilayah sekitarnya. I dtk
COMMENTS