KONFRONTASI- Momen ulang tahun Jokowi ke-61, Selasa 21 Juni 2022, nampaknya akan diwarnai aksi demo mahasiswa UI menolak draf RKUHP. ''Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonbesia, hidup perempuan yang berjuang,'' teriak mahasiswa lantang.
Aksi demonstrasi ini pun buntut atas polemik tentang sejumlah pasal yang ada di dalam usulan draf Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).
"Aksi simbolik ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian kita agar naskah RKUHP segera di tolak demi kepentingan masyarakat," demikian bunyi agenda yang disampaikan Ketua BEM UI, Bayu Satrio Utomo, Senin 20 Juni 2022.
Lanjut Bayu mengatakan, aksi tersebut tidak sebatas diikuti oleh mahasiswa UI, melainkan terdapat beberala unsur lain yang akan ikut turu ke jalan. Mereka tergabung dalam Aliansi Nasional Reformasi KUHP.
Sebagaimana informasi, rencana aksi demo mahasiswa UI ini akan berpusat di Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pukul 14.00 Selasa 21 Juni 2022.
Akan dilaksanakan tepat saat hari kelahiran Presiden Jokowi, aksi simbolik itu pun oleh mahasiswa akan memberikan hadis ulang tahun kepada Jokowi berupa somasi RKUHP.
Adapun isi dalam pernyataan sikap mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Nasional Reformasi KUHP yakni mendesak untuk membuka draf RKUHP terbaru, buku drag RKUHP tahun 2019 sebagaimana yang sekarang telah beredar.
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI ) menggelar demo terkait pengesahan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sekaligus merayakan ulang tahun Presiden Joko Widodo , Selasa (21/6/2022). Aksi berlangsung sekitar pukul 10.30 WIB di patung kuda, Jakarta Pusat.
Berbagai kalangan mengingatkan Presiden Jokowi bahwa reshuffle kabinet tidak berguna karena pemerintah saat ini sudah jadi bebek lumpuh.
''Pak Jokowi saya ingin menceritakan hal yang sama pada tahun 1998, di mana Presiden Soeharto mencoba me-reshuffle kabinet. Tahu apa yang terjadi? Soeharto lengser Pak. Karena bukan reshuffle yang dinginkan rakyat Pak,'' kata aktivis Prodem Don Adam, yang juga mantan aktivis ITB. Don Adam melihat sejarah era Soeharto itu bisa berulang di era Jokowi karena rakyat ingin keadilan dan kesejahteraan serta kebebasan, bukan perombakan kabibet semata.
COMMENTS