‘’Meski kasus Bulog-gate Suwondo dan Gibran/Kaesang tidak sama, namun dimensi hukum, moral-etik dan magnitude politik-ekonominya sangatterasa sensitive dimana Suwondo menyeret Gus Dur ke dalam krisis Bulog-gate dan dugaan KKN Kaesang menyeret istana Jokowi kedalam krisis nilai, krisis keadilan dan krisis kepercayaan, apakah nantidisebut publik sebagai Kaesang-gate ataukasus dugaan KKN anak presiden, itu hanya soal sebutan saja,'' kata Muhamad Nabil MA, alumnus UIN Jakarta dan Pasca Sarjana STF Driyarkara.
''Gus Dur yang sangat humanis dan sosok yang sangat baik, jatuh terseret Bulog-gate Suwondo, ini pelajaran pahit dan berharga bagi semua anak bangsa kita, termasuk Gibran-Kaesang lho,’’ kata Muhamad Nabil MA, peneliti CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Secara etika, moral, dan kepatutan di negara demokrasi, anak maupun keluarga pejabat negara tidak boleh berbisnis,termasuk anak dan keluarga presiden.Begitu yang disampaikan oleh JurubicaraPresiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M. Massardi menanggapi pertanyaan publik soal anak presiden boleh atau tidak berbisnis seperti yangdilakukan oleh anaknya Presiden Joko Widodo yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Di mana bisnis keduanya kemudian dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ),Ubedilah Badrun.
Celakanya, di Indonesia pasca kolonial sampai era Jokowi ini, KKN (korupsi, kolusi dannepotisme) yang sangat menyebalkan mayoritas rakyat - ternyata masih mendarah-dagingatau membudaya. Teranyar, dua anak Presiden Joko Widodo yakni Gibran Rakabuming dan KaesangPangarep jadi sorotan publik karena dilaporkanUbedillah Badrun ke KPK atas kasus dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme(KKN) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Dukungan kaum aktivis pergerakan, mahasiswa dan masyarakat bagi Ubedilah terus meluas, menjadi isu yang sensitive, ramai dan perbincangan publik.
Publik mengingat kembali spirit Reformasi melaluiTAP MPR XI/1998 dan TAP MPR VIII/2001, yang anti- KKN yang berdampak sangat merugikan rakyat dan Negara. Dan Ubedilah Badrun kabarnya mendapatkan banyak ancaman usaimelaporkan dugaan KKN dua anak presiden ke KPK, Ubedilah Badrunmendapatkan beragam ancaman setelah melaporkan Gibran Rakabuming dan KaesangPangarep ke KPK. Ahli filsafat dan analis politik Rocky Gerung mengatakan,munculnya ancaman-ancaman terhadap Ubedilah adalah hal yang buruk dan diamengusulkan pentingnya pendamping hukum bagi Ubedilah.
Menurut Nabil, Pemerintah Jokowi harusnya menyadari kini krisis nilai, krisis pandemic, krisis ekonomi bahkan krisis multidimensi melandaelite dan penguasa/pengusaha, sementara kasus dugaan KKN Gibran-Kaesang itu membuat masyarakat ingat kembali kilas balik kasus Bulog-gate Suwondo yang sangat menyulitkan Presiden Gus Dur.Semua itu jadi pelajaran yang pahit dan berharga bagi kita semua.
Jauh sebelum kasus ini dilaporkan ke KPK, Kaesang pernah berbicara terang - terangan mengenai bisnisnya itu ketika tampil di kanal Youtube Podcast Deddy Corbuzier. Dalam wawancara itu, Kaesang mengakui, bahwa untuk memuluskan bisnisnya itu, dirinya memang menggunakan ''hak istimewa'' sebagai anak presiden. Namun kata, dia previlege tersebut tidak sama sekali dipakai untuk tindak korupsi.
“Harus aku ngakuin jujur, kita gunakan privilege kita semaksimal mungkin, tapi tanggung jawab, jangan privilege itu buat korupsi. Itu ya enggak boleh.” kata Kesang dikutip wartaekonomi.co.id, Senin (17/1/2022).
(berbagai sumber/ff)
COMMENTS