Rini Sumarno

JAKARTA-Rini Sumarno dan Sudirman Said bukan  sosok Anti-Korupsi dan pro-Transparansi, dicurigai malah bagian dari Mafia-Mafia di negeri ini, kata Analis politik Reinhard MSc dan Nehemia Lawalata. Dan kedua orang itu diduga, mengenal dekat para mafia migas yang melayani kepentingan Amerika/Barat/Asing. ''Kuntoro Mangkusubroto menaruh ahli akuntansi Sudirman yang tak paham seleum beluk energi/ BBM dan Megawati Soekarnoputri menaruh  Rini, sungguh disesalkan rakyat banyak sebab itu permainan setali tiga uang, bau sangit KKN,'' kata Reinhard.

KONFRONTASI-Pengamat dari BUMN Watch Naldy Nazar Haroen pesimistis Menteri BUMN Rini M Soemarno bisa menyelesaikan berbagai masalah di perusahaan milik negara yang sarat dengan tekanan-tekanan politik dan intervensi berbagai pihak.

"Dari rekam jejaknya, Rini Soemarno belum teruji menangani BUMN, masih diragukan. Butuh ekstra kerja keras membenahi BUMN," kata Naldy di Jakarta, Senin (27/10).

JAKARTA-  Analisa dan  riset PT Mandiri Sekuritas menyebutkan, beberapa kritik terhadap pemilihan Sofyan Djalil sebagai menko Perekonomian dan Bambang Brodjonegoro sebagai menteri Keuangan menjadi lack the wow factor. "Namun, menurut kami hal itu bukan hambatan terhadap pemerintahan yang efektif," kata riset Mandiri. Rini Sumarno dan Sudiarman Said juga dinilai publik maupun pasar tidak kredibel dan disambut dingin.

KONFRONTASI-Jika Presiden Joko Widodo dikabarkan akan tetap mengangkat Rini Sumarno menjadi menteri meski namanya mendapat catatan buruk dari KPK. 

Rini Sumarno disebut-sebut satu dari delapan calon menteri yang mendapat catatan merah dan kuning dari KPK. Catatan merah dan kuning menunjukkan yang bersangkutan berisiko tinggi menjadi tersangka korupsi.

"Sangat disayangkan kalau nama itu masuk. Nama itu kan punya track record buruk," ujar Ketua Koalisi Anti Utang dan Anti Neolib, Dani Setiawan, melalui sambungan telepon (Jumat, 24/10).

JAKARTA-Beredar kabar Sri Mulyani, Muhaimin Iskandar dan Rini M Soemarno bakal dijadikan menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tiga nama itu akan ditempatkan di kementerian yang cukup sentral dalam pemerintahan.

Informasi yang berhasil dihimpun, Rini M Soemarno bakal menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sri Mulyani sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan Muhaimin Iskandar ditempatkan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra).

JAKARTA- Forum Aktivis Angkatan 1998 menilai  Rini Sumarno, Kuntoro Mangkusubroto, Anies Baswedan, Karen Agustiawan, Agus Marto dan CTl adalah orang-orang oportunis, bermasalah dari Konvensi Demokrat dan  ''rezim SBY'' , yang secara moral-etis, tidak layak masuk kabinet Jokowi. Mereka adalah momok warisan SBY ke Kabinet Jokowi. Sungguh menyedihkan bahwa mereka kaum oportunis yang menyerobot masuk kabinet Jokowi, suatu kecolongan luar biasa. Maka, berbagai elemen masyarakat mengawal pembentukan kabinet yang akan dilakukan oleh presiden dan wakil presiden terpolih, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

JAKARTA- Aktivis 1998 menilai  Rini Sumarno, Kuntoro Mangkusubroto, Anies Baswedan, Karen Agustiawan, Agus Marto dll adalah ''Momok'' warisan SBY ke Kabinet Jokowi. Sungguh celaka. Maka, berbagai elemen masyarakat mengawal pembentukan kabinet yang akan dilakukan oleh presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam penyusunan kabinet, Jokowi-JK diminta untuk bertindak selektif memilih calon menterinya agak tidak direcoki dari internal.

JAKARTA- Jokowi dipilih jutaan rakyat yang mendambakan perbaikan ekonomi dan keadilan sosial. Celakanya, tak tahu dirilah itu Kuntoro Mangkusubroto, Agus Martowardojo dan Rini Sumarno, sesama Neolib yang berambisi jadi menko ekuin.  

JAKARTA- Kuntoro Mangkusubroto, Agus Martowardojo dan Rini Sumarno ramai masuk bursa menko ekuin, meski ketiganya sudah tak bermutu. Apalgi Kuntoro sudah tua sepuh, neolib tulen dan lebih suka melayani kepentingan AS yang menjadi tuannya.

JAKARTA- Agus Martowardojo dan Rini Sumarno, sesama Neolib, dikabarkan bakal bersaing merebut posisi Menko Ekuin Kabinet Jokowi, meski keduanya tidak kompeten dan tidak layak jadi Menko Ekuin serta hanya sekolah S-1 belaka.