Banjarnegara

Konfrontasi - Stasiun Geofisika Banjarnegara, Jawa Tengah mencatat ada delapan gempa yang mengguncang wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Gempa tersebut terjadi sepanjang tanggal 21 hingga 27 Februari 2020.

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi mengatakan, dari delapan gempa tersebut empat kejadian tersebar di Selatan Jawa Tengah, dua di Jawa Timur dan dua di Yogyakarta.

Konfrontasi - Bocah 6 tahun di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, hanyut di Sungai Brukah. Hingga petang ini, tim SAR, BPBD Banjarnegara dan relawan masih melakukan upaya pencarian korban.

Kepala Desa Mlaya, Waryati, mengatakan korban bernama Kasifa Rahma Saputri hanyut terbawa arus di Sungai Brukah, pukul 14.30 WIB. Kejadian ini bermula saat korban tengah bermain di Sungai Brukah bersama dua rekan seusianya.

Konfrontasi - Sebanyak 158 jiwa warga korban bencana alam longsor tanah di Desa Clapar Banjarnegara saat ini mengungsi ke sejumlah posko yang disediakan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan longsor terjadi di lingkungan RT 01, RT 02, dan RT 03 RW 01 Desa Clapar, Kecamatan Madukara.

Konfrontasi - Sebanyak 158 warga mengungsi akibat longsor melanda Desa Clapar, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Wilayah tersebut diketahui merupakan areal rawan longsor lantaran kondisi geografi dan topografinya.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB,‎ Sutopo Nugroho, longsor secara maraton melanda kawasan tersebut sejak Kamis 24 Maret 2016 pukul 19.00 WIB. Kemudian, terjadi kembali pada hari ini sekira pukul 01.30 WIB, dan diikuti pada longsoran ketika pada pukul 06.00 WIB.

Konfrontasi - Festival Durian Ndirun yang digelar di Dusun Ndirun Desa Singamerta Banjarnegara, Jawa Tengah pada 23-24 Januari 2016 merupakan bagian dari promosi potensi yang dimiliki kabupaten tersebut.

"Banjarnegara kan banyak sekali potensi. Salah satu potensi yang layak, apalagi menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) ini, kita punya andalan berupa durian," kata Wakil Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno di Banjarnegara, Sabtu (23/1/2016).

Konfrontasi - Seorang warga Desa Mantrianom, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor dan rumpun bambu, kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Catur Subandrio.

"Korban bernama Adim Isrudin (55), warga Dusun Banaraga RT 01 RW 07, Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang," katanya di Banjarnegara, Selasa (15/12).

Konfrontasi-Seorang Guru di Kabupaten Banjarnegara yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa minat guru, khusunya tingkat sekolah dasar untuk menjadi kepala sekolah di Banjarnegara sangat rendah,dan inipun dialami oleh tetangganya yakni Kabupaten Banyumas, tentu ini sangat memprihatinkan, bahkan menurut sumber di atas ada 12 SD yang tak memiliki kepala sekolah. Kini timbul pertanyaan mengapa mereka tak tertarik menjadi Kepala Sekolah bilapun mereka mau lantaran mereka "Terpaksa" atau "Dipakasa" oleh atasannya.

Konfrontasi - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mengevakuasi jenazah seorang pencari ikan yang tenggelam di Sungai Serayu, Desa Joho, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Korban diketahui bernama Atmo Winoto (60), warga Desa Joho RT01/RW03, Kecamatan Bawang," kata Kepala Seksi Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Minggu (27/6) malam kemarin.

Konfrontasi - Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mempertimbangkan kemungkinan merelokasi warga Dukuh Karangjengking, Dusun Banaran, Desa Duren, yang terancam bencana tanah longsor.

"Jika melihat karakteristik lokasi retakan tanah maka warga di Dukuh Karangjengking sangat mungkin untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman, karena ancaman longsor" kata Bupati Banjarnegara, Minggu (25/1).

KONFRONTASI-Longsor kembali mengancam wilayah Banjarnegara. Kini, giliran warga Dusun Karangjengking, Desa Duren, Kecamatan Pegedongan terpaksa diungsikan. Ini menyusul adanya retakan sepanjang 70 meter dan mengancam keselamatan warga.

Salah satu warga yang rumahnya sudah longsor, Tuti mengatakan, tanah mulai longsor terjadi bertahap mulai Senin (19/1) pukul 16.00 dan disusul hari berikutnya.

"Semua warga RT 3 RW 3 langsung mengungsi ke tempat yang aman," katanya.