Ahok

KONFRONTASI-Kedua tangan Basuki Tjahaja Purnama meraih lalu meremas tangan kanan Joko Widodo. Aksi itu menjadi tontonan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Sekitar pukul 14.15 WIB, gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta itu bersama-sama keluar dari kantornya melalui pintu samping. Dengan mengenakan kemeja putih, jas hitam dan peci, keduanya berjalan menuju gedung DPRD DKI Jakarta.

KONFRONTASI - Terkait kepala daerah dipilih oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Ahok sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak akan ikut lagi dalam pemilihan kepala daerah 2017 nanti. Selain itu, ia menilai DPRD DKI selalu mempersulit eksekutif. "Kalau lewat DPRD, saya tidak mau. Saya enggak mau jadi budak. Capek. Kita enggak dipilih DPRD saja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dihambat begitu lama," ujar Ahok di Balai Kota, Jumat, 26 September 2014

KONFONTASI - Ahok sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama angkat bicara soal Rancangan Undangan-Undang tentang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) yang telah disahkan menjadi UU lewat mekanisme voting dalam Paripurna DPR RI, Jumat dinihari (26/9).

Lewat akun twitternya, @Ahok_BasukiTP. Ahok mengutip pernyataan atasannya Gubernur DKI yang juga Presiden Terpilih Joko Widodo.

"Jokowi: Saya Pastikan, Kepala Daerah yang Dipilih Dewan Akan Lebih Korup," tulis Ahok.

KONFRONTASI-Ketua Fraksi Gerindra DKI Jakarta Abdul Ghoni, mengancam mengerahkan ulama se-Jakarta untuk mendemo Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal ini terkait tindakan Ahok, yang mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) saat dirinya menjadi Plt Gubernur, yang berisi melarang pemotongan hewan kurban di Ibu Kota.
     
”Saya sudah baca sendiri Ingub itu. Saya menilai apa yang dilakukan Ahok ini keterlaluan, karena melarang pemotongan hewan kurban. Saya akan kerahkan seluruh ulama di Jakarta untuk berdemo,” tegas Ghoni kepada pers di Jakarta, Rabu (24/9).

JAKARTA- Hubungan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ahok) dan FPI menegang dan tegangan itu bakal berlanjut.   Ahok mengaku tidak perlu melakukan pertemuan dan mengklarifikasi beberapa pernyataannya yang dianggap arogan terhadap Front Pembela Islam (FPI). Selama massa FPI melakukan aksi unjuk rasa di luar Gedung DPRD pun, Basuki memilih menandatangani berbagai dokumen disposisi Pemprov DKI di dalam ruang kerjanya.

"Organisasi tidak resmi seperti itu? Gimana mau (saya) temui coba," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (24/9/2014).

KONFRONTASI - Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama santai menanggapi aksi penolakan Front Pembela Islam (FPI) terkait pengankatan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo.

FPI melakukan aksi unjuk rasa penolakan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta ke gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).

Namun, aksi unjuk rasa yang melibatkan sekitar 500 orang tersebut tidak membuat gentar Basuki.

KONFRONTASI - Sebagai bentuk pengamanan aksi unjuk rasa ribuan massa FPI, ratusan personel polisi Polda Metro Jaya menjaga ketat Gedung DPRD dan Balai Kota DKI Jakarta. Ratusan polisi dengan atribut lengkap sudah mulai bersiap-siap mengamankan jalannya demo yang rencananya akan dilakukan massa FPI sekira pukul 09.00 WIB.

Pengamanan juga terlihat pada pagar di depan DPRD yang biasanya dibuka lebar, kali ini hanya dibuka sedikit untuk pintu masuk.

KONFRONTASI - Menolak Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama untuk menduduki jabatan Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, yang bersiap menjadi presiden baru RI 20 Oktober mendatang, Front Pembela Islam (FPI) akan menggelar aksi penolakan  di gedung DPRD DKI Jakarta, hari ini, Rabu 24 September 2014. Aksi unjuk rasa ini juga berbarengan dengan pelantikan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan aksi FPI dengan tema "Tolak Ahok" sudah disampaikan ke Polda Metro Jaya.

KONFRONTASI - Partai Gerindra mengusung M Taufik menjadi Wagub, Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama mengatakan semua itu tergantung PDIP.

"Bebas-bebas saja. Kan tergantung juga PDIP. Yang berhak usulin kan PDIP, jumlah kursi lebih banyak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2014).

Menurut Ahok, dirinya menyerahkan kepada kedua partai pengusung dirinya waktu menjadi Cawagub DKI dua tahun lalu yakni Gerindra dan PDIP.

KONFRONTASI - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI menanggapi dingin pencalonan M Taufik oleh Partai Gerindra sebagai Wagub DKI Jakarta. "Kami belum bisa komentar soal itu, lihat saja nanti," kata Jhonny Simanjuntak anggota DPRD dari Fraksi PDIP Senin (22/9/2014).

Jhonny menambahkan, Partai Gerindra dan PDIP harus saling mengkomunikasikan pengusulan calon Wagub DKI yang dampingi Ahok.

"Baik internal dengan PDIP maupun dengan partai koalisi Gerindra, harus ada pembicaraan lagi," tutupnya.