-
Category:Category:
-
Tags:
-
Posted By:redaksi

KONFRONTASI- Diberitakan kumparan, nama Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman ternyata ada tercatat dalam Gerakan Anti Radikalisme Alumni Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) yang kini tengah menjadi sorotan publik karena melaporkan Prof Dr Din Syamsuddin,tokoh Muhammadiyah dan cendekiawan Muslim.
Anggota GAR ITB Nelson Napitupulu yang mengakui hal itu.
Bahkan, Nelson mengatakan Fadjroel masih aktif di GAR ITB hingga saat ini.
"Fadjroel (dan juga saya) ada di GAR," kata Nelson, seperti dilansir kumparan, Minggu (14/2/2021).
Dari kiri ke kanan: Istri Todung, Todung Mulya Lubis, Azyumardi Azra, Rizal Ramli, dan Din Syamsuddin saat di Boston, AS pada 1980. Foto: Dok. Rizal Ramli
Apakah Fadjroel Rachman alumni ITB?
Mantan Menko Perekonomian Dr. Rizal Ramli (RR) dalam twitnya pernah buka rahasia terkait kuliahnya Fadjroel yang disebutnya tidak lulus ITB karena dipecat.
"By the way, just for the record, sehabis dipecat dari ITB karena demo Rudini, aktifiis2 5 Agustus kesulitan utk meneruskan kuliah, hanya atas rekomendasi & jaminan pribadi RR (Rizal Ramli) ke Dekan, Fadjroel bisa kuliah S1 di UI. Termasuk rekomendasi S2 di UI. Lupa misi waktu mahasiswa, lupa budi,," kata Rizal Ramli di akun twitternya, Rabu (19/2/2020).
Rizal Ramli pun menyentil agar para aktivis, termasuk Fadjroel, jangan jadi penjilat.
"Alangkah indahnya, jika aktifitis-aktivis belajar dari pejuang-pejuang pendiri Republik Indonesia, karakter yg kuat, yg tidak berubah didalam mau diluar kekuasaan. Ini baru diberi remeh-remeh kekuasaan berubah menjadi ‘penjilat’, lupa dengan prinsip keadilan, demokrasi dan keberpihakan pada rakyat," kata Rizal Ramli.
''By the way, just for the record, sehabis dipecat dari ITB krn demo Rudini, aktifiis-aktidis 5 Agustus kesulitan utk meneruskan kuliah, hanya atas rekomendasi & jaminan pribadi RR ke Dekan, Fajrul bisa kuliah S1 di UI. Termasuk rekomendasi S2 di UI. Lupa misi wkt mhs, lupa budi,'' kata Dr. Rizal Ramli, (February 19, 2020)
''Alangkah indahnya, jika aktifitis aktivis belajar dari pejuang pejuang pendiri Republik Indonesia, karakter yg kuat, yg tidak berubah didalam mau diluar kekuasaan. Ini baru diberi remeh remeh kekuasaan berubah menjadi ‘penjilat’, lupa dgn prinsip keadilan, demokrasi dan keberpihakan pada rakyat,'' kata Dr. Rizal Ramli .
GULIRKAN KE BAWAH UNTUK MELIHAT ARTIKEL LAINNYA
- Dibaca 183 kali