-
Category:Category:
-
Tags:
-
Posted By:redaksi

KONFRONTASI- Mantan Menkeu Fuad Bawazier mengingatkan pemerintah, awas lho, masyarakat madani mencium bau korupsi kolusi (KKN) karena belum apa apa sudah ada yang mulai bancakan kue stimulus Covid-19.
‘’ Jadi abis si Taufan, dengan Surat-nya kepada Camat Se-Indonesia yang bikin gempar, ternyata Stafsus yang lain, Belva Devara juga berulah menjurus ke dugaan KKN,’’ tegas Fuad, pembina Gerindra
‘’Tatanan pemerintahan dirusak/dilanggar, dan kasus konflik kepentingan/dugaan KKN ini menjadi kontroversi ‘kue stimulus’ Covid-19,’’ujar Fuad mengingatkan.
Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi pecat Staf Khusus Presiden Andi Taufan Garuda Putra karena ada konflik kepentingan. Sementara Rachland Nashidik, politisi Demokrat pimpinan SBY mendesak Presiden RI Joko Widodo agar segera memecat Pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru tersebut. Kata mereka, ada bau KKN ,korupsi kolusi nepotisme disitu,merusak good governance, melanggar hukum dan amanat reformasi..
Ruangguru ditunjuk menjadi aplikator Kartu Prakerja, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia (RI) Belva Devara dinilai melakukan praktek korupsi. politisi Demokrat Rachland Nashidik pun mendesak Presiden RI Joko Widodo agar segera memecat Belva Devara Pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rachland Nashidik lewat akun twitternya @RachlanNashidik; ada Selasa (14/4/2020).
Desakan ICW tersebut muncul setelah Andi Taufan menandatangani surat yang ditujukan kepada Camat di seluruh wilayah Indonesia. Surat dengan kop Sekretariat Kabinet tersebut berisi mengenai kerja sama program antara pemerintah dan PT Amartha Mikro Fintek. Perusahaan ini didirikan Andi Taufan terkait Relawan Desa Lawan Covid-19.
(sumber2/trib/rep)
GULIRKAN KE BAWAH UNTUK MELIHAT ARTIKEL LAINNYA
- Dibaca 421 kali