WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa "bola perang dagang" kini ada di pihak China. Trump menilai, dalam situasi ini justru China yang seharusnya kembali ke meja perundingan dagang, bukan sebaliknya. Hal ini disampaikan Trump di Gedung Putih pada Selasa (15/4), menyusul tuduhan Trump bahwa Beijing membatalkan kesepakatan besar dengan perusahaan penerbangan AS, Boeing.
“Bola ada di tangan China. China perlu membuat kesepakatan dengan kami. Kami tidak perlu membuat kesepakatan dengan mereka,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt saat membacakan pernyataan Trump dalam keterangan pers yang dilansir dari AFP.
Pernyataan ini muncul setelah laporan Bloomberg menyebut bahwa otoritas China memerintahkan maskapai nasionalnya untuk menghentikan penerimaan pesawat baru dari Boeing serta menghentikan pembelian suku cadang dan perlengkapan dari perusahaan tersebut.
Trump, melalui platform Truth Social, menyebut bahwa China telah mengingkari komitmen mereka terhadap Boeing.
“Mereka baru saja mengingkari kesepakatan besar dengan Boeing, dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan mengambil pesawat yang sudah dikomitmenkan,” tulisnya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai kesepakatan tersebut.
Perang Dagang Masih Berlanjut
Sejak kembali menjabat awal tahun ini, Trump menerapkan tarif impor tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk sekutu AS. Namun, kebijakan tarif terberat ditujukan pada China, dengan bea masuk tambahan hingga 145 persen terhadap berbagai produk dari Negeri Tirai Bambu.
Di sisi lain, Uni Eropa menyatakan bahwa hubungan dagang mereka dengan AS menjadi “rumit” di bawah kebijakan tarif Trump. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam wawancara dengan Die Zeit bahwa baik Eropa maupun AS telah menyampaikan posisi mereka secara tegas dalam isu perdagangan.
Sementara itu, Kanada turut mengambil langkah strategis dengan menawarkan insentif kepada produsen mobil agar tetap berproduksi di dalam negeri, guna mengantisipasi potensi dampak kebijakan proteksionis Trump terhadap industri manufaktur.
Trump juga mengkritik China karena tidak memenuhi komitmen dalam perjanjian perdagangan sebelumnya yang tercapai di masa jabatannya yang pertama. Ia menuding Beijing hanya membeli sebagian dari barang yang telah disepakati dan menuduh China tidak menghormati pemerintahan Presiden Joe Biden.
Meskipun banyak barang impor China dikenakan tarif tambahan tinggi, beberapa produk teknologi seperti ponsel pintar dan laptop dikecualikan dari bea masuk 10 persen dan tarif tambahan 125 persen.
Trump kembali menegaskan dukungannya kepada petani AS yang menurutnya sering menjadi pihak yang paling terdampak dalam konflik perdagangan dengan negara-negara seperti China.
Sebagai balasan atas kebijakan tarif AS, China telah memberlakukan tarif balasan terhadap produk-produk pertanian Amerika serta mengenakan bea masuk sebesar 125 persen untuk sejumlah barang impor dari AS.
Kementerian Luar Negeri China belum memberikan tanggapan atas laporan penundaan pengiriman pesawat Boeing, sementara pihak Boeing menolak berkomentar terkait laporan Bloomberg tersebut. Saham Boeing tercatat turun 2,4 persen pada penutupan perdagangan Selasa. I mdk
COMMENTS